Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengingatkan perbankan terkait dengan risiko pengetatan likuiditas ke depan.
Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisoner LPS mengatakan saat ini kondisi likuiditas perbankan masih terjaga. "Namun ada risiko likudiitas mengetat," kata Halim kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6).
Indiaktor likuiditas ini bisa dilihat dari LR bank per April 2018 89,86% atau lebih tinggi dibandingkan periode sama 2017 89,61%. Naiknya LDR menunjukkan likuditas sedikit mengetat.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit April 2018 ini lebih tinggi yaitu 8,94% atau lebih tinggi dibanding periode sama 2017 8,54%. Selain itu suku bunga Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) juga naik signifikan.
Tercatat JIBOR 1 bulan mulai 27 April 2017 sampai 28 Mei 2018 sudah naik 66 bps. Disaat sama JIBOR overnight sudah naik 8 bps sedangkan untuk JOBOR 3 bulan naik 55 bps.
Halim berharap, risiko likuditas ini hanya sementara. LPS berharap perbankan bisa memobilisasi dana lebih aktif. Pada semester kedua 2018 Halim berharap likuditas bisa agak longgar. Hal ini karena pada semester dua biasanya bertepatan dengan pengeluaran fiskal pemerintah. Hal ini akan membantuk sistem likuditas perbankan.
Berdasarakan catatan LPS sampai April 2018, LDR industri perbankan masih di bawah 90%. Bank BUKU III mempunyai rasio LDR paling tinggi yaitu 97,4%. Artinya bank menengah swasta mempunyai likuiditas lebih ketat dibanding industri perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News