Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi pertumbuhan kredit pada Januari 2017 sebesar 9,2% year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit Januari 2016 sebesar 11,54% yoy.
Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto mengatakan, ada beberapa sektor yang diproyeksi mendorong pertumbuhan kredit pada awal tahun.
“Beberapa sektor tersebut diantaranya konstruksi perdagangan dan manufaktur,” ujar Dody, Selasa (7/2).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon mengakui, pada awal tahun ini, pertumbuhan kredit relatif rendah. Hal yang dapat mendorong pertumbuhan kredit di awal tahun adalah dari sektor terkait konsumsi.
Sedangkan, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyebut, pada awal tahun ini, beberapa sektor seperti perdagangan, pertanian kelistrikan dan infrastruktur diharapkan bisa mendorong pertumbuhan kredit secara umum. Apalagi, tahun ini anggaran infrasruktur pemerintah mengalami kenaikan.
Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengakui, pada awal tahun pertumbuhan kredit memang relatif rendah. Oleh karena itu, bank berkode saham BBCA ini berusaha menggenjot sektor konsumsi seperti KPR dan KKB (kredit kendaraan bermotor).
“Diharapkan sampai akhir tahun pertumbuhan kredit KPR bisa mencapai 11% sampai 13% yoy,” ujar Jahja, Selasa (7/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News