Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit akan berada di level 10%-12%. Angka ini lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit 9% atau sekitar Rp 4.460 triliun per akhir tahun 2016 dari realisasi kredit Rp 4.092 triliun per akhir tahun 2015
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI mengatakan, dengan kegiatan ekonomi yang meningkat, perbaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), dan likuiditas yang akan akan mendorong permintaan kredit.
Permintaan kredit diprediksi akan menguat di paruh kedua. Alasannya, perbankan akan menyelesaikan kenaikan kredit bermasalah di semester I-2017. Sehingga tren rasio NPL yang tinggi akan berakhir di ujung semester I-2017. Perry bilang, bank-bank yang mengalami kenaikan NPL terus melakukan konsolidasi untuk perbaikan NPL.
Dengan asumsi pertumbuhan kredit antara 10%-12% di tahun ini, maka perkiraan kredit yang mengalir sebanyak Rp 446 triliun-Rp 535 triliun atau mencapai sekitar Rp 4.906 triliun-Rp 4.995,2 triliun pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News