Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 telah menyebabkan krisis kesehatan dan perekonomian. Pandemi juga telah memberi tekanan kepada kinerja perbankan. Kendati demikian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melihat kondisi perbankan Indonesia cukup terkendali.
Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih, menjelaskan ketika perekonomian mengalami krisis, biasanya perusahaan dan rumah tangga mengalami penurunan kemampuan keuangan. Sehingga akan terjadi penarikan dana di bank untuk memenuhi kebutuhan keuangan.
“Nah ketika ada penarikan dana, bank ini bisa saja menjadi gagal serta bisa menimbulkan efek tularan kepada bank lain. Jadi stabilitas sistem keuangan kita bisa terganggu. Tapi apa yang terjadi di 2020, tidak ada satu bank yang dikatakan gagal yang ditangani oleh LPS,” papar Lana secara virtual pada Kamis (1/4).
Ia menilai hal ini tidak terlepas dari program pemulihan ekonomi nasional telah dilaksanakan dengan serius dan terukur. Ia pun menyebut hal ini tidak tidak bisa melihat dalam waktu pendek. Namun Ia mencermati telah ada tanda-tanda perbaikan perekonomian.
Baca Juga: Dorong pertumbuhan kredit, ini sejumlah kebijakan OJK, BI hingga Kemenkeu
“Dilihat dari sisi rekening penjaminan yang dijamin oleh LPS, dari awal tahun 2020 sampai Februari 2021 terlihat stabil di 99,91%. Jadi mandat LPS melakukan penjaminan relatif stabil. Artinya, masyarakat tidak khawatir dengan dananya di bank, disimpan di bank dengan kepercayaan yang tinggi bahwa bank ini sehat dan perekonomian kita ini tetap sehat,” jelas Lana.
Selain itu, Lana bilang berdasarkan data, masyarakat Indonesia cukup optimis di kala pandemi. Tercermin dari dana tersimpan di bank itu relatif stabil.
Kendati demikian, Ia mengakui suku bunga memang belum menurun secara tajam dibanding dengan penurunan suku bunga simpanan. Ia berharap suku bunga kredit ini bisa segera turun.
Selanjutnya: Ekonom senior Indef nilai penyelamatan bank sakit oleh LPS perlu dilakukan permanen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News