Reporter: Issa Almawadi |
JOGJAKARTA. Pengetatan likuiditas perbankan akan tetap terjadi di tahun depan. Kondisi ini akan mendorong bank untuk melakukan wholesale funding.
PT Bank Mandiri Tbk misalnya. Bank berlogo pita emas ini akan mengembangkan skema wholesale funding, baik itu dengan melakukan penerbitan obligasi maupun sekuritisasi.
"Wholesale funding tidak cuma satu, harus kembangkan semua. Mandiri mencoba untuk melakukan itu," kata Pahala N. Mansuri, Direktur Keuangan Mandiri di Jogjakarta, Jumat (22/11).
Sebenarnya, kata Pahala, saat ini, gradasi paling besar berusaha kembangkan funding dari pasar modal. Namun dalam waktu dekat, Mandiri berharap akan melakukan sekuritisasi aset Kredit perumahan Rakyat (KPR).
Menurut Pahala, Mandiri punya KPR Rp 30 triliun plus kredit multiguna dengan kolateral perumahan. "Perlu lakukan ini, apalagi KPR kami sampai September tumbuh 30%," tambah dia.
Tapi, Pahala menilai, pendanaan melalui sekuritisasi tidak akan besar. Karena dalam 11 tahun saja hanya sebesar Rp 2,6 triliun. Untuk itu, bank juga harus tetap menarik dana yang berada di luar negeri.
Selain itu, bank juga bisa melakukan reinvestasi dividen, agar dana tidak kembali ke luar negeri. "Yang pasti, ke depan demand di pasar modal akan membesar, salah satu contohnya adalah adanya dua BPJS yang akan punya pengaruh signifikan untuk menempatkan dana di perbankan," terang Pahala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News