kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.244   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.082   15,76   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   4,88   0,46%
  • LQ45 832   1,70   0,20%
  • ISSI 216   0,94   0,44%
  • IDX30 425   0,47   0,11%
  • IDXHIDIV20 515   1,34   0,26%
  • IDX80 121   0,40   0,33%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,37   0,26%

Mandiri Capital masih akan melakukan satu pendanaan lagi hingga akhir tahun ini


Senin, 15 November 2021 / 18:05 WIB
Mandiri Capital masih akan melakukan satu pendanaan lagi hingga akhir tahun ini
ILUSTRASI. CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro menyampaikan paparan tentang kerjasama investasi di Jakarta, Jumat (29/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/11/2019.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun ini membuat perusahaan modal ventura untuk tidak kendor dalam melakukan investasi. Salah satunya, PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) yang masih akan memberikan pendapatan hingga akhir 2021.

Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro mengatakan bahwa tahun ini telah melakukan pendanaan ke tiga fintech. Rencananya, sampai akhir tahun masih akan ada satu fintech lagi yang akan mendapatkan sumber daya.

“MCI tahun ini sudah investasi ke 3 startup baru, selain mengikuti pendanaan dari investor yang sudah ada. Mungkin ada satu lagi investasi baru,” ujar Eddi.

Adapun, fintech-fintech yang mendapat sumber dana dari MCI pada tahun ini adalah Bukalapak dan AyoConnect. Satu fintech lainnya belum disebutkan oleh Eddi, mengingat belum ada pengumuman resmi dari fintech yang bersangkutan.

Baca Juga: Saham bank mini fluktuatif jelang rights issue, analis: Menarik untuk trading

Pada tahun 2022, Eddi melihat MCI akan menghasilkan pendapatan seperti pada tahun-tahun biasanya dengan jumlah 3 hingga 4 startup per tahunnya dengan tetap fokus pada sumber daya fintech.  “Tahun 2020 masih sehat nafsu makan kami. Tidak akan berubah,” imbuhnya

Sektor yang menjadi unggulan MCI saat ini adalah asuransi dan pembayaran. Bukan tanpa alasan, Eddi melihat karena ada kenaikan permintaan untuk sektor ini dan ada juga pengaruh dari pandemi Covid-19.

Minat MCI untuk memberikan pendanaan kepada fintech ini seperti yang dilaporkan oleh Fintech di ASEAN 2021 oleh UOB, PwC Singapore dan Singapore FinTech Association (SFA) yang mengatakan bahwa Pendanaan fintech di ASEAN meningkat pesat pada tahun 2021 yakni sebesar US$ 3,5 miliar.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa kepercayaan investor pada tahap fintech tahap akhir dari sektor pembayaran dan juga menyuntikkan dana dalam jumlah tertinggi kepada perusahaan-perusahaan tersebut karena pemanfaatan pembayaran digital di ASEAN.

Selanjutnya: Ditopang transaksi digital, laba Bank Sampoerna naik 9,4% hingga kuartal III

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×