Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia alias Mandiri Inhealth masih bisa mencatat imbal hasil investasi yang lebih baik ketimbang capaian tahun lalu. Perbaikan kondisi pasar surat utang menjadi salah satu sumbernya.
Direktur Mandiri Inhealth Armendra menilai. permintaan surat utang atau obligasi di paruh kedua tahun ini akan mengalami kenaikan. Dus, penawaran yield dari instrumen ini pun diharapkan bisa lebih mengkilat lagi di paruh kedua.
Instrumen obligasi memang jadi harapan perseroan untuk mengerek hasil investasi. Di mana pada tahun lalu anak usaha Bank Mandiri ini disebutnya mengantongi imbal di kisaran 7%. "Harapannya tentu tahun ini bisa lebih baik," katanya belum lama ini.
Penambahan instrumen investasi surat utang pun menjadi salah satu agenda perseroan di paruh kedua tahun ini. Termasuk dari Surat Berharga Negara (SBN) yang minimal harus mencapai 30% dari total dana investasi.
Sampai bulan Juni, dia bilang porsi investasi di SBN sudah mencapai 23% dari tota dana investasi. Relaksasi dengan diperhitungkannya obligasi BUMN untuk keperluan infrastruktur menjadi salah satu celah yang diincar. Karena biasanya imbal dari obligasi korporasi lebih tinggi daripada obligasi pemerintah.
Sementara untuk instrumen deposito, pihaknya terus mencari deposito di bank-bank yang menawarkan bunga cukup tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News