kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Mandiri akan suntik Rp 1 T ke anak usaha 2017


Rabu, 23 November 2016 / 17:08 WIB
Bank Mandiri akan suntik Rp 1 T ke anak usaha 2017


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bank Mandiri Tbk selaku induk usaha komitmen untuk menyetorkan modal ke anak usaha untuk meningkatkan ekspansi bisnis. Rohan Hafas, Sekretaris Korporasi Bank Mandiri mengatakan, kurang lebih akan menyiapkan modal sekitar Rp 1 triliun untuk menyuntikan modal ke anak usaha tahun 2017.

Bank Mandiri akan menyiapkan modal ke anak usaha Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap), PT Mandiri Utama Finance (MUF), dan Mandiri Capital Indonesia. Tanpa menyebutkan angka secara detail, BSM akan menerima setoran modal yang besar karena aset dan bisnis yang besar.

“Kami tetap menyiapkan suntikan modal ke anak usaha untuk tahun 2017. Nilainya tergantung dari rencana bisnis setiap anak usaha,” kata Rohan, Rabu (23/11).

Sebelum sampai di tahun 2017. Bank Mandiri telah menyuntikan modal sebesar Rp 500 miliar ke BSM di akhir tahun 2016 ini untuk memperkuat permodalan perusahaan anak.

Tambahan modal ini maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) naik 1% menjadi 14,5% dari posisi 13,5%. Sedangkan secara modal inti akan menjadi Rp 6 triliun dari posisi sebelumnya Rp 5,5 triliun. Dengan modal tersebut maka BSM telah masuk dalam kelompok bank BUKU 3.

Nah, modal yang tinggi ini maka BSM akan meningkatkan pembiayaan sebesar 7% atau menjadi Rp 54,4 triliun di akhir tahun 2016, dan pertumbuhan pembiayaan sebesar 9%-10% di tahun 2017.

Ade Cayo Nugroho, SEVP Finance dan Strategic BSM menambahkan, BSM akan fokus pembiayaan ritel dan konsumer dengan pertumbuhan 12%, dan wholesale tumbuh 7%-8% di tahun 2017.

Adapun, anak usaha BSM Ini mencatat pembiayaan sebesar Rp 53,2 triliun per September 2016 atau tumbuh 5,2% dibandingkan periode yang sama, total dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 66,0 triliun per September 2016 atau tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama, dan laba bersih sebesar Rp 246 miliar atau tumbuh 65,5% dibandingkan periode yang sama.

Dorong IPO

Rohan menambahkan, anak-anak usaha jangan hanya berharap asupan modal dari induk usaha. Ke depan, Bank Mandiri mendorong agar anak usaha harus mencari cara lain untuk memperoleh dana salah satunya melalui penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) atau penerbitan obligasi.

Misalnya, anak usaha Bank Mandiri seperti BSM dan Bank Mantap akan melakukan IPO untuk jangka panjang. Meskipun didorong untuk melalui IPO, namun Mandiri tetap ingin menjadi pemegang saham mayoritas di anak usaha, karena bisnis utama Mandiri adalah di bidang keuangan dan non bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×