Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mengaku selama 2016 lalu telah menyalurkan kredit kelistrikan sebesar Rp 25,5 triliun atau 3,6% dari total kredit. Besarnya jumlah kredit ke kelistrikan ini didorong oleh proyek pembangkit 35.000 MW pemerintah.
Menurut Dikdik Yustandi, Vice President Korporasi Bank Mandiri, bank memiliki komitmen kuat dalam mendukung pengembangan infrastruktur salah satunya listrik.
“Jumlah kredit terkait kelistrikan ini belum memperhitungkan penyaluran kredit ke pembangkit swasta yaitu Independent Power Producer di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur,” ujar Dikdik kepada KONTAN, Selasa malam (25/1).
Pada 2017 ini, bank berkode BMRI ini menargetkan penyaluran kredit ke sektor kelistrikan bisa tumbuh sebesar 18% secara year on year (yoy) sebesar 18%. Hal ini didorong oleh besarnya kebutuhan investasi di sektor kelistrikan baik PLN maupun pembangkit swasta (Independent Power Producer).
Untuk mencapai target penyaluran listrik ini, Mandiri mengaku membutuhkan dukungan regulator berupa relaksasi aturan BMPK (batas maksimal pemberian kredit).
Saat ini menurut Dikdik, BMPK khusus BUMN seperti PLN dibatasi sebesar 30% dari modal bank. Dengan adanya relaksasi BMPK diharapkan perbankan nasional bisa mengambil porsi yang lebih besar dalam pembiayaan program 35.000 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News