Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance mulai menyiapkan strategi mengantisipasi kenaikan rasio pembiayaan macet atau non performing financing (NPF), yang biasa terjadi saat bulan puasa dan pasca hari raya Idul Fitri. Salah satunya, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang sudah menyiapkan strategi khusus agar pembayaran kredit bisa lancar.
Harjanto Tjitohardjojo, Sales & Marketing Director Mandiri Tunas Finance mengatakan, biasanya rasio NPF naik pasca Lebaran. Maka, untuk menghindari kredit macet yang tinggi, MTF terus mengingatkan kepada para nasabah untuk membayar kredit secara tepat waktu.
"MTF akan mengingatkan customer melalui SMS, telepon, penagihan langsung, sosialisasi payment channel dan kasih apresiasi Fiesta point untuk bayar tepat waktu atau sebelum jatuh tempo,"Ujar Harjanto kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/5).
Kredit macet saat bulan puasa dan paska Lebaran disebabkan kondisi keuangan debitur terbatas karena banyaknya pengeluaran. Namun kenaikan kredit macet tersebut tidak berlangsung lama, atau akan kembali normal pada satu bulan berikutnya.
Nasabah MTF diberikan kemudahan membayar kredit dengan mobile collection, yang dilengkapi alat electronic data capture (EDC). Sistem komputerisasi bisa mengetahui data pelanggan secara lengkap, sehingga jika terjadi kredit macet bisa diketahui keberadaan nasabah.
Pada musim Lebaran tahun lalu, NPF MTF meningkat, yakni dari 0,82% pada bulan Mei 2018 menjadi 0,87% pada bulan Juni 2018. Namun MTF tidak ingin kenaikan NPF tahun lalu itu terjadi lagi di tahun ini. MTF berharap level NPF masih berada diangka < 1% pada akhir Juni 2019 atau setelah Lebaran.
Strateginya, pihak MTF akan selektif memilih debitur dan secara intens melakukan penagihan kepada nasabah, dengan mengingatkan pembayaran angsuran secara tepat waktu atau sebelum masa Lebaran tiba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News