kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Marein ingin komposisi reasuransi jiwa jadi 70%


Jumat, 10 Desember 2010 / 16:18 WIB
ILUSTRASI. Sofa Mini Anak


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Tidak mau mengalami kerugian yang cukup besar, PT Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein) berencana akan menggemukkan komposisi bisnis reasuransi jiwanya tahun depan ketimbang reasurnasi umum.

Presiden Direktur Marein Robby Loho mengungkapkan saat ini masih terjadi perang harga di bisnis asuransi properti sehingga reasuransi merugi. Selain itu, bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran akhir-akhir ini juga mengakibatkan nilai klaim yang harus ditanggung reasuransi lebih besar.

“Kami memang tidak menggenjot bisnis non-life (asuransi umum) karena ruginya bisa semakin besar. Hal ini karena belum membaiknya kondisi tarif premi asuransi properti, yang menjadi salah satu kendala perumbuhan bisnis non-life, Alhasil jadi kami batasi," ujar Presiden Direktur Marein Robby Loho kepada KONTAN (9/12).

Robby menargetkan kontribusi dari bisnis reasuransi jiwa bisa mencapai 70% tahun depan. Ditahun ini, komposisi reasuransi jiwa Marein mencapai 60%, sedangkan asuransi non-life hanya 35%. “Komposisi untuk reasuransi tahun depan kami targetkan bisa mencapai 70% lebih dari total bisnis kami. Hal ini seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri asuransi nasional.

Apalagi tahun depan prospeknya akan semakin cerah,” katanya.Saat ini, perseroan membukukan laba dari bisnis reasuransi jiwa sebesar Rp 37 miliar atau tumbuh 45% dari tahun lalu di periode yang sama. Sedangkan pertumbuhan laba di bisnis reasuransi non-life sekitar 8%. “Kami tidak akan meninggalkan lini bisnis ini. Sebab, kami tetap optimis suatu saat lini bisnis ini berpotensi membaik,” jelas Robby.

Tahun depan pihaknya menargetkan pertumbuhan premi sebesar 20% yakni sekitar Rp 530 miliar hingga Rp 540 miliar dari taget tahun ini sebesar Rp 480 milliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×