Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan diproyeksi terus mengalami penurunan. Ada beberapa faktor penyebabnya.
Salah satunya, gencarnya bank membiayai proyek pemerintah yang mempunyai margin bunga yang cukup rendah.
Kedua, mulai beralihnya bank ke segmen pembiayaan berisiko rendah seperti konsumsi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Segmen tersebut memiliki margin tidak terlalu besar.
Doddy Ariefianto, Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bilang, sampai kuartal I-2018, NIM perbankan diproyeksikan di kisaran 5%-5,2%.
"Faktor utama yang menekan NIM adalah masih tingginya kredit yang direstrukturisasi, yaitu lebih dari 5%," kata Doddy kepada kontan.co.id, Senin (15/1).
Sampai November 2017, posisi NIM perbankan di angka 4,9%.
Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memproyeksi NIM kedepan tidak banyak berubah.
"Kami masih fokus di pembiayaan perumahan, sehingga diharapkan NIM stabil," kata Iman kepada kontan.co.id, Senin (15/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News