Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Nada pesimistis disampaikan oleh anggota BUKU 3. Presiden Direktur PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Hariyono Tjahjarijadi mengatakan tahun ini akibat persaingan likuiditas, margin bunga bersih Mayapada dipastikan tergerus.
Ini juga bakal melanjutkan tren yang terjadi tahun lalu. Per kuartal III-2019 Bank Mayapada mencatat penurunan 67 bps (yoy) menjadi 3,46% dibandingkan kuartal III-2018 sebesar 4,12%. “Ke depan NIM akan terus tergerus. Namun kami akan meningkatkan pendapatan komisi agar profitabilitas kami dapat terjaga,” kata Hariyono, Minggu (19/1).
Baca Juga: BCA siapkan uang tunai Rp 46,6 triliun menyambut libur Natal dan tahun baru
Pendapatan komisi Mayapada akan didorong melalui peningkatan kanal pembayaran elektronik alias e-channel. Hariyono juga bilang selain mendorong pendapatan komisi, strategi ini juga diharapkan menopang pertumbuhan dana murah alias current acconut and saving account (CASA) yang ditargetkan bisa mencapai 30%-35% tahun ini.
Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Parwati Surjaudaja mengatakan, NIM OCBC NISP turun 27 bps (yoy) dari 4,19% pada kuartal III-2018 menjadi 3,92% pada kuartal III-2019.
“Tahun lalu pertumbuhan kredit BUKU 3 memang jauh di bawah harapan karena kondisi makro nasional. Tahun ini kami masih optimistis khususnya untuk manufaktur dan UMKM. Sementara NIM kecenderungannya masih akan menurun dibandingkan tahun lalu di kisaran 4%,” kata Parwati.
Baca Juga: Menanti Keputusan BI Menetapkan Bunga, Ini yang Sebaiknya Dilakukan Investor
Dari catatan OJK, rasio BUKU 3 memang tercatat paling merosot dalam sebesar 24 bps. Dari 4,22% pada Oktober 2018 menjadi 3,98% pada kuartal III-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News