kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.904   75,19   0,96%
  • KOMPAS100 1.209   12,81   1,07%
  • LQ45 981   10,28   1,06%
  • ISSI 229   1,62   0,71%
  • IDX30 500   5,33   1,08%
  • IDXHIDIV20 602   5,36   0,90%
  • IDX80 137   1,45   1,07%
  • IDXV30 141   0,65   0,47%
  • IDXQ30 167   1,30   0,78%

Masih Didominasi Generasi Muda, Kredivo Sebut Paylater Mulai Diminati Milenial


Rabu, 18 September 2024 / 08:30 WIB
Masih Didominasi Generasi Muda, Kredivo Sebut Paylater Mulai Diminati Milenial
ILUSTRASI. Penjualan gawai yang menyediakan fasilitas pembiayaan di Depok, Jawa Barat, Senin (30/1/2024). Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) membidik pertumbuhan penyaluran pinjaman financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending sebesar 5% pada tahun 2024. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis paylater di perusahaan fintech kian merekah. Salah satunya adalah Kredivo. Perseroan mencatat kenaikan jumlah dan nilai transaksi paylater masing-masing hingga 58,59% (CAGR) dan 78.42% (CAGR) dalam lima tahun terakhir. 

SVP, Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan di tengah lonjakan ini, mayoritas pengguna Paylater masih berasal dari generasi muda. Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 oleh Kredivo dan Katadata Insight Center menunjukkan bahwa 70,4% pengguna berusia antara 18 - 35 tahun.

Indina bilang, meski masih didominasi kelompok anak muda tersebut dalam tiga tahun terakhir, namun proporsi pengguna Paylater pada rentang usia 36-45 tahun meningkat konsisten dan menjadi kelompok umur yang membeli jumlah produk terbanyak selama setahun, yaitu rata-rata 56 produk. Hal ini sejalan dengan makin tingginya rata-rata pendapatan bulanan kelompok umur 36 tahun ke atas.

Selain dominasi generasi muda, ia mengatakan bahwa terdapat beberapa tren menarik dari Paylater di tengah peningkatan jumlah pembiayaannya. Di mana, laporan tersebut juga mengungkap bahwa pengguna Paylater didominasi oleh laki-laki, dengan proporsi mencapai 56,5% pada 2024.

"Laki-laki juga memimpin dalam jumlah dan nilai transaksi Paylater selama 2023, masing-masing sebesar 58,9% dan 58,1%," kata Indina dalam keterangan resminya, Selasa (17/9). 

Baca Juga: NPF Gross Paylater Perusahaan Pembiayaan Membaik per Juli 2024

Adapun rata-rata nilai transaksi laki-laki di rentang Rp 350 ribu - Rp 400 ribu, sementara perempuan berkisar Rp 300 ribu - Rp 350 ribu. Indina menuturkan, meskipun rata-rata nilai transaksi Paylater laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, namun rata-rata nilai transaksi laki-laki dan perempuan konsisten meningkat dalam 3 tahun terakhir.

"Hal ini menunjukkan bahwa minat dan kepercayaan terhadap pembayaran Paylater untuk produk bernilai lebih tinggi semakin meningkat," imbuhnya. 

Tak hanya itu, dia menyebutkan bahwa ternyata konsumen yang sudah menikah juga lebih banyak menggunakan Paylater dibandingkan yang belum menikah. Tercatat, 52,9% dari total pengguna Paylater merupakan konsumen yang sudah menikah.

Dominasi tersebut juga tercermin dalam jumlah dan nilai transaksi Paylater selama tiga tahun terakhir. Pada 2023, konsumen yang sudah menikah menyumbang 55,2% dari total jumlah transaksi dan 53,8% dari total nilai transaksi Paylater.

Indina menilai, meskipun terdapat dominasi di beberapa segmen konsumen secara demografi seperti laki-laki dan kelompok pengguna yang sudah menikah, namun di satu sisi Kredivo melihat bahwa Paylater kini telah menjadi metode pembayaran yang semakin inklusif dan diterima oleh semua kalangan untuk berbagai kebutuhan.

"Hal ini tidak terlepas dari integrasi Paylater yang saat ini telah tersedia di berbagai merchant, mulai dari F&B, groceries, gadget, elektronik, kesehatan dan kecantikan, peralatan rumah tangga, otomotif, hingga travel, sehingga semakin memudahkan akses masyarakat terhadap metode pembayaran yang fleksibel dan terjangkau," kata dia. 

Ke depan, dia mengatakan bahwa Kredivo optimis Paylater akan menjadi bagian penting dari kebiasaan belanja maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya permintaan terhadap pengalaman berbelanja yang seamless.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa outstanding pembiayaan Buy Now Pay Later dari perusahaan pembiayaan tumbuh 73,55% year-on-year (yoy) hingga mencapai Rp7,81 triliun per Juli 2024

Selanjutnya: Harga Emas Antam Melorot Rp 4.000 Hari Ini 18 September

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Melorot Rp 4.000 Hari Ini 18 September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×