kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

NPF Gross Paylater Perusahaan Pembiayaan Membaik per Juli 2024


Minggu, 15 September 2024 / 15:57 WIB
NPF Gross Paylater Perusahaan Pembiayaan Membaik per Juli 2024
ILUSTRASI. Non Performing Gross (NPF) gross Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan membaik per Juli 2024.. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/Spt.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Non Performing Financing (NPF) gross Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan membaik per Juli 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan NPF gross BNPL perusahaan embiayaan per Juli 2024 sebesar 2,82%.

"Posisi itu membaik, jika dibandingkan Juni 2024 yang sebesar 3,07%," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Sabtu (7/9).

Dari nilai NPF gross per Juli 2024, Agusman menyampaikan jumlah kontrak pembiayaan bermasalah sebanyak 1,5 juta kontrak atau sebesar 1,80% dari jumlah kontrak pembiayaan BNPL.

Baca Juga: OJK: Industri Multifinance dan Fintech Mampu Memitigasi Risiko Saat Daya Beli Turun

Terkait dengan orang yang tak bisa menyicil rumah atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) karena terganjal utang paylater, Agusman menyebut belum terdapat informasi apakah mereka termasuk dalam 1,5 juta kontrak tersebut memang mengajukan KPR atau tidak.

Meskipun demikian, Agusman mengatakan pengguna paylater atau fintech lending diimbau agar tetap bijak dalam menggunakan layanan pembiayaan dengan mempertimbangkan kemampuan membayar.

Sebagai informasi, piutang pembiayaan BNPL per Juli 2024 sebesar Rp 7,81 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 73,55%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Selanjutnya: AXA Financial Indonesia Luncurkan Produk Asuransi Kesehatan Baru

Menarik Dibaca: Hindari, 7 Warna Kabinet Dapur ini Bakal Usang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×