Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menegaskan, mereka tidak akan melepas obligasi rekapitalilasi miliknya. "Obligasi rekap kami kan fixed rate (berbunga tetap), bagus, kok. Jadi, kami pegang sajalah," ungkap Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo saat ditemui selepas acara "Rejeki Mudik BNI 2012" di Lapangan Timur Senayan, Rabu (15/8).
Hingga akhir 2011 lalu, obligasi rekap yang dimiliki BNI masih mencapai Rp 16,57 triliun. Mayoritas obligasi itu, sekitar Rp 14,25 triliun, masuk kelompok surat berharga yang dipegang hingga jatuh tempo atau hold to maturity, dengan suku bunga fixed (tetap. Sisanya masuk kelompok surat berharga untuk dijual (available for sale) dengan suku bunga mengambang.
Walaupun tak berniat menjual obligasi rekapnya, BNI tetap menginginkan obligasi rekapnya itu bisa digunakan untuk membeli Bahana. "Inginnya sih (saham) Bahana kami tukar menggunakan itu. Judulnya, mengurangi utang negara itu," jelasnya.
Walaupun berniat membeli Bahana dengan obligasi rekap, Gatot menegaskan, BNI tidak akan menggunakan mekanisme yang sama jika membeli Bank Mutiara. "Ngak kalau untuk yang itu (beli Bank Mutiara)," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News