kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Masih semarak, modal ventura buru start up yang bisa beradaptasi di tengah pandemi


Minggu, 11 Oktober 2020 / 12:40 WIB
Masih semarak, modal ventura buru start up yang bisa beradaptasi di tengah pandemi
ILUSTRASI. Karyawan Mandiri Capital Indonesia (MCI) melintas dekat papan nama MCI sesaat setelah peresmian kantor MCI di Jakarta, Senin (14/3). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/03/2016


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura masih memacu bisnis kendati pandemi telah menekan perekonomian. Sebab, terdapat vertikal start up yang juga ikut terdampak, para pelaku modal ventura pun merubah strategi bisnis.

Indogen Capital aktif memilih mencari start up yang bisa tetap bertumbuh dan tahan saat pandemi Covid-19. Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto menyatakan lewat strategi ini, perusahaan bisa memaksimalkan investasi, menjaga pertumbuhannya, dan memaksimalkan return on investment.

”Kami mengincar sektor-sektor pandemic-proof. Saat ini kita fokus di industri yang jelas performanya meningkat seperti EduTech, HealthTech, Logistic, dan eSport. Kami melihat tren yang meningkat di sisi logistik, baik di level B2B seperti pergudangan dan sewa truk ataupun di C2C seperti instant online delivery,” ujar Chandra kepada Kontan.co.id pada Jumat (9/10).

Baca Juga: Hingga September, Cashlez catatkan pertumbuhan transaksi hingga 50%

Ia menjelaskan vertikal eSport menarik lantaran semakin banyak orang yang bermain game saat pandemi. Para pengembang game semakin engage terhadap tim - tim eSport. Indogen fokus pada pendanaan Pre-Seri A dan Seri A. Lantaran start up yang berada pada fase ini memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi. Sedangkan pada Seri A sendiri, kebanyakan dari startup sudah memiliki pendapatan yang cukup signifikan didorong dengan transaksi yang baik,

“Sehingga secara business model sudah lebih matang dan memiliki kesempatan berkembang yang baik. Keahlian utama kami adalah membantu well-performing startups tersebut untuk melakukan ekspansi ke Indonesia karena kami memiliki network bisnis yang kuat hingga di kota tier 2 dan 3 di seluruh Indonesia,” tambah Chandra.

Indogen Capital sudah berinvestasi di 19 startup hingga saat ini seperti GoWork, FunfPark, Wahyoo, travelia, dan Ekrut. Selain itu, Chandra bilang ada 3 start up yang sudah dibeli oleh exits atau dibeli perusahaan lain maupun IPO yakni Aino, Spacemob, dan Clearbridge.

“Target pendaan masih ada dan berjalan seperti biasa, kami masih secara aktif masih mencari dan bertemu dengan startup-startup. Selama pandemi, kebanyakan meeting terjadi online, sehingga kami memiliki kesempatan untuk bertemu dengan lebih banyak startup,” tutur Chandra.

Baca Juga: Kredit investasi masih mencatatkan pertumbuhan positif

Chief Executive Officer PT Mandiri Capital Indonesia Capital Eddi Danusaputro menyatakan baru saja terlibat pada berinvestasi seri A kepada sebuah start up. Investasi itu dilakukan bersama dengan modal ventura dan investor lainnya.

“Kami sudah invest ke startups (fintech) baru, tapi belum diumumkan. Tunggu saja. Sedang penjajakan ke satu lagi untuk pendanaan pra-series A,” ujar Eddi kepada Kontan.co.id.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×