Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance berhasil menjaga klaim asuransi kredit tetap rendah hingga November 2024, dengan total klaim bruto sebesar Rp 2,4 miliar. Angka ini menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan industri asuransi kredit.
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat menyatakan bahwa asuransi kredit hanya menjadi bagian kecil dari portofolio bisnis perusahaan. Strategi selektif dalam pengambilan risiko menjadi kunci utama dalam menjaga kestabilan klaim.
Baca Juga: Tugu Insurance Sukses Gelar Tugu Charity Golf 2024, Menggandeng Atlet Golf Difabel
"Kami sangat berhati-hati dalam memilih risiko, khususnya dengan tidak mengambil risiko yang bersumber dari kredit konsumer. Dengan strategi ini, klaim asuransi kredit kami hingga November 2024 turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Tatang kepada Kontan.co.id, Senin (9/12).
Strategi Pengelolaan Risiko
Tatang menambahkan, Tugu Insurance menerapkan sejumlah langkah untuk menjaga klaim asuransi kredit tetap terkendali, diantaranya; seleksi risiko yang ketat dengan fokus pada asuransi kredit produktif dan menghindari kredit konsumtif.
Selanjutnya, kerja sama dengan bisnis inward overseas. Sebagian besar bisnis asuransi kredit bersumber dari kerja sama internasional.
Tugu Insurance juga berkomitmen memberikan masukan terkait manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Tugu Insurance Belum Berkeinginan Akuisisi Perusahaan Asuransi pada Tahun Depan
"Kami lebih mengutamakan kerja sama bisnis yang mendukung asuransi kredit produktif. Dengan pendekatan ini, kami optimis peluang di sektor ini akan terus berkembang," imbuh Tatang.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa total klaim asuransi kredit secara nasional mencapai Rp 10,48 triliun hingga September 2024, meningkat 44,2% secara tahunan (YoY).
Kondisi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi industri asuransi kredit dalam mengelola risiko di tengah situasi ekonomi yang masih belum stabil.
Langkah selektif seperti yang diterapkan oleh Tugu Insurance diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lain dalam menjaga kesehatan portofolio bisnis, sekaligus berkontribusi pada stabilitas sektor keuangan nasional.
Selanjutnya: Explorer KUFPEC Eyes more Oil and Gas Opportunity in Indonesia's Natuna Sea
Menarik Dibaca: Banyak Daerah Alami Hujan Petir, Simak Proyeksi Cuaca Besok (10/12) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News