Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance menyatakan belum berkeinginan untuk mengakuisisi perusahaan asuransi pada tahun depan. Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan sebetulnya ada beberapa pertimbangan perusahaan dalam memutuskan hal tersebut.
Dia bilang Otoritas Jasa keuangan (OJK) telah menerapkan ketentuan tentang kepemilikan usaha sejenis, sehingga hal itu menjadi pembatas bagi Tugu Insurance.
"Jadi, kami itu tidak bisa mempunyai anak usaha secara mayoritas yang usahanya sejenis dengan Tugu, seperti asuransi umum konvensional," ungkapnya saat konferensi pers di Wisma Tugu, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Baca Juga: Tugu Insurance Nilai Aturan Modal Minimum Jadi Tantangan Bagi Industri Asuransi
Secara mayoritas, Tatang bilang Tugu Insurance hanya bisa memiliki asuransi umum syariah, asuransi jiwa, asuransi jiwa syariah, dan reasuransi. Dia juga mengungkapkan Tugu Insurance tak berkeinginan memiliki secara minoritas perusahaan asuransi sejenis dikarenakan berbagai pertimbangan.
"Mungkin atau enggak kami masuk secara minoritas? Hal itu rasanya susah juga untuk kami masuk sebagai minoritas," tuturnya.
Dengan demikian, Tatang menyampaikan sampai tahun depan, Tugu Insurance belum ada rencana untuk mengakuisisi perusahaan asuransi lain. Namun, dia bilang kalau dari jenis usaha yang lain, tentu masih terbuka opsi bagi Tugu.
Baca Juga: Strategi Perusahaan Reasuransi di Tahun 2025 Lebih Perkuat Permodalan
"Sebab, kami juga mau spin off unit syariah. Nanti, kami lihat langkah selanjutnya," ujarnya.
Belakangan ini, aksi merger dan akuisisi di industri perasuransian makin santer dibicarakan karena melihat potensi beberapa perusahaan asuransi begitu berat memenuhi modal minimum untuk 2026. Data OJK per September 2024, bahkan menunjukkan ada 44 perusahaan perasuransian belum memenuhi aturan ekuitas minimum Rp 250 miliar untuk 2026. Terbanyak dari asuransi umum, yakni 23 perusahaan.
Selanjutnya: Harga Emas Naik pada Senin (9/12) Pagi Ditopang Pembelian China & Konflik Geopolitik
Menarik Dibaca: Catat, Ini Cara Menjadi Driver Gojek untuk Tambahan Penghasilan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News