kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Masuk bisnis kafe The Gade Coffe & Gold, PT Pegadaian rogoh kocek Rp 12 miliar


Jumat, 06 April 2018 / 09:55 WIB
Masuk bisnis kafe The Gade Coffe & Gold, PT Pegadaian rogoh kocek Rp 12 miliar
ILUSTRASI. Direktur Utama Pegadaian Sunarso (kanan) saat pembukaan kedai kopi The Gade Coffee & Gold


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) memperluas lini bisnisnya ke sektor non-pegadaian, dengan mengembangkan bisnis kafe The Gade Coffe & Gold.

Pembuatan The Gade ditunjukkan untuk menambah kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi di Pegadaian sekaligus menjaring nasabah baru dari berbagai kalangan. Keberadaan kafe ini juga diharapkan bisa mengangkat citra Pegadaian yang ramah untuk lintas generasi dan mereka tidak sungkan masuk dan mengenal produk Pegadaian.

“Kami ingin merubah citra Pegadaian yang kurang elit kemudian bisa menjangkau lintas generasi seperti milenial. Jadi tidak hanya sekadar mengurus Pegadaian tetapi juga bisa ngopi-ngopi di sini dan bisa menambah nasabah baru,” kata Sunarso Direktur Utama Pegadaian di Jakarta, Kamis (5/4).

Perusahaan plat merah ini telah menyiapkan investasi sebesar Rp 12 miliar untuk membuka 36 cabang kafe yang dirancang. Di tiap wilayah, perusahaan bisa membangun sebanyak tiga gerai.

Pegadaian menugaskan anak perusahaanya, PT Pesona Indonesia Jaya (PIJ) untuk mengelola kedai kopi yang tersebar di 12 wilayah tersebut.

“Tiap wilayah cukup anggaranya untuk membangun 3 kafe, tapi itu tergantung keputusan tiap wilayahnya,” kata Sunarso.

Sunarsono optimistis, bisnis kafe ini bisa diterima calon nasabah pegadaian dari kalangan milenial. Dengan begitu karakteristik demografi nasabah Pegadaian bergeser yang sebelumnya masuk usia dewasa ke remaja.

“Saya optimistis ada pertumbuhan nasabah milenial apalagi ada penambahan ikon-ikon milenial di kafe ini. Yang semula demografi yang datang adalah 72% dari ibu-ibu dan 28% dari bapak-bapak, bisa ada anak-anak milenial,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×