Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emas PT Pegadaian rupanya masih berkontribusi mini. Yakni hanya kurang dari 5% dari total pendapatan perusahaan ini.
Direktur Pegadaian Harianto Widodo mengatakan hal ini karena komisi yang didapatkan masih sangat kecil. Pada tahun lalu, pendapatan Pegadaian mencapai Rp 10,52 triliun, meningkat 8,53%.
Meski rendah, Pegadaian akan serius menggarap bisnis tabungan emas. Sebab, melalui deposit tabungan emas yang dimiliki nasabah, Pegadaian bisa menawarkan sejumlah produk lain ke peserta tabungan emas. Misalnya jasa gadai emas kepada pemilik rekening tabungan emas.
Dus, deposit rekening tabungan emas yang dimiliki nasabah menjadi underlying atau jaminan pinjaman. Hal ini justru diincar Pegadaian ketimbang transaksi tabungan emas. "Jadi walau kontribusi pendapatannya kecil, tapi bisnis yang didapat terus berputar," kata Harianto.
Minat masyarakat dalam berinvestasi emas sejatinya masih sangat tinggi. Pegadaian pun siap menangkap peluang tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam memiliki emas, perusahaan gadai milik pemerintah ini punya produk tabungan emas. Kata Harianto produk ini punya respons yang baik dari masyarakat.
Secara total, saat ini deposit dari tabungan emas milik nasabah perusahaannya sudah menyentuh 1,4 ton. Sementara jumlah nasabah mencapai 1,2 juta orang. "Sehingga kalau dirata-rata tiap nasabah punya rekening deposit sekitar 1,2 gram emas," kata Harianto, Minggu (1/4).
Dia optimistis bisnis tabungan emas masih akan berkilau. Soalnya emas masih jadi salah satu pilihan investasi favorit masyarakat salah satunya karena aspek keamanan nilai yang didapat.
Terlebih Pegadaian punya layanan baru memudahkan masyarakat mengakses jasa Pegadaian, termasuk tabungan emas. Misalnya lewat Pegadaian Digital Service (PDS) dan agen Pegadaian. "Kami targetkan jumlah nasabah tabungan emas tahun ini 1,5 juta orang," ujar Harianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News