Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
Ia juga menilai bagi perusahaan pembiayaan yang memiliki rating bagus akan lebih percaya diri untuk melepas surat utang. Dari sisi investor, Ia menilai masih akan melihat keamanan dana mereka di tengah new normal.
Baca Juga: Penjualan Mobil Bulan Juni Mulai Membaik, Saham ASII Kompak Dapat Rekomendasi Beli
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan terdapat penurunan penerbitan surat utang yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan 54,38% year on year (yoy) dari Rp 13 triliun menjadi Rp 7,3 triliun pada Juni 2020. “Penurunan terjadi karena dari sisi investor mengutamakan sisi keamanan jadi lebih memilih banyak yang mengutamakan cash maupun deposito perbankan,” papar Danan.
Ekonom Pefindo Fikri C Permana menilai penurunan ini terjadi lantaran risiko cashflow perusahaan pembiayaan meningkat. Juga bisnis pembiayaan menurun dan collection terhambat PSBB. Sehingga kebutuhan memenuhi sumber pendanaan bisa ditunda.
Salah satu perusahaan multifinance yang bakal menerbitkan surat utang dalam waktu dekat ialah PT Mandiri Tunas Finance. Direktur Keuangan (MTF) Armendra optimis obligasi berkelanjutan V tahap I 2020 senilai Rp 1 triliun bakal menarik perhatian investor.
“Obligasi korporasi yang diterbitkan mengalami pertumbuhan positif dalam 2 bulan terakhir, dan momen bulan Agustus ini kami melihat ada demand investornya,” ujar Armendra kepada Kontan.co.id.
Ia menyebut obligasi itu akan digunakan untuk menopang pembiayaan pada paruh kedua 2020. Sebab, MTF optimis pembiayaan akan kembali menggeliat pada kuartal keempat 2020. “MTF sendiri berpandangan penerbitan obligasi adalah bagian strategi pendanaan kita dalam pembiayaan. Sumber pendanaan obligasi 30% dan pinjaman perbankan 70%,” imbuh Armendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News