Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit yang disalurkan oleh PT Bank Mayapada International Tbk (Mayapada) mayoritas berada pada kredit modal kerja. Saat ini, hampir 65% hingga 75% kredit Mayapada merupakan kredit modal kerja.
Hariyono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada menjelaskan, umumnya kredit modal kerja diperlukan di bidang atau sektor perdagangan dan industri kecil untuk suplai barang ke pasar.
Merujuk data uang beredar Bank Indonesia (BI), perbankan sudah menyalurkan kredit modal kerja per Februari 2018 sebesar Rp 2.126,9 triliun atau tumbuh 8,5% year on year (yoy). Pun, terbesar ada pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 778,5 triliun, kemudian disusul oleh industri pengolahan Rp 537,5 triliun.
Menurut Hariyono, sektor perdagangan dan industri masih akan menjadi pendorong kredit modal kerja. Itu juga tercermin dari saluran kredit secara industri.
“Kredit di kami sebagian besar adalah kredit modal kerja. Porsinya kurang lebih sekitar 65% sampai 75% dari total kredit,” jelas Hariyono kepada Kontan.co.id, Selasa (10/4).
Di tahun 2018 ini, Bank Mayapada sendiri menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17% hingga 18% yoy. Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per Februari 2018, kredit Bank Mayapada berhasil tumbuh hingga 20,20% yoy menjadi Rp 58,10 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 48,34 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News