Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Raya Indonesia (Bank Raya) menargetkan peningkatan porsi dana murah (CASA) setelah berkonversi sebagai bank digital.
"Dengan adanya produk digital, diharapkan dapat meningkatkan porsi CASA secara bertahap dan meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) pada produk digital Bank Raya sebagai bank digital," kata Direktur Digital Bisnis Bank Raya Bhimo Wikan Hantoro dikutip dari laman resmi perseroan, Minggu (6/3).
Sebagai informasi, pada kuartal III-2021, Bank Raya telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 16,86 triliun. Dari situ, porsi rasio CASA mencapai 28,07% dari total simpanan nasabah.
Per 1 November 2021, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk telah bertransformasi menjadi PT Bank Raya Indonesia Tbk. Transformasi ini bertujuan untuk menjadi The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech & Home for Gig Economy, sebagai bank digital bagian dari BRI Group, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
Baca Juga: Gandeng BRI, Bank Raya Luncurkan Layanan Transaksi Bagi Nasabah
"Melalui perubahan ini, Bank Raya ingin berkontribusi sebagai pelaku industri jasa keuangan dalam membangun sektor gig economy Indonesia yang merupakan bagian penting dari pilar ekonomi bangsa," terangnya.
Bank Raya juga sudah melaksanakan soft launching aplikasi Raya versi 2.0 (Raya App 2.0) pada Februari 2022. Kehadiran digital platform ini untuk memberikan layanan perbankan digital bagi nasabah sehingga menjadi lebih mudah, cepat dan aman.
Dengan adanya Raya App 2.0, Bank Raya semakin memperkuat transformasinya menjadi bank digital dengan menjadi end-to-end digital provider serta memberi kemudahan akses bagi nasabahnya terhadap produk digital Bank Raya yang dapat dinikmati di seluruh Indonesia.
“Kami mengajak masyarakat untuk bergabung dengan lebih dari 94.500 nasabah Raya yang telah menggunakan fasilitas perbankan Raya melalui Raya App,” pungkas Bhimo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News