kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Memupuk likuiditas, Danamon rela laba tergerus


Kamis, 13 Februari 2014 / 07:45 WIB
Memupuk likuiditas, Danamon rela laba tergerus
ILUSTRASI. Rumah Satu Lantai


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Perebutan likuiditas memaksa perbankan berkorban lebih besar. Nasib ini dialami Bank Danamon. Demi memupuk dana pihak ketiga (DPK), bank ini rela tidak meraup laba gede. Sepanjang tahun 2013, laba Bank Danamon hanya naik 1% menjadi Rp 4,04 triliun, dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,01 triliun.

Perolehan laba menciut akibat kenaikan biaya dana atau cost of fund. "Peningkatan DPK yang signifikan membuat beban dana naik sehingga berdampak terhadap margin," kata Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, Rabu (12/2). Sepanjang 2013, biaya dana Bank Danamon naik menjadi 5,2%, dari posisi 5,1% pada akhir 2012. Kenaikan ini akibat membengkaknya dana deposito sebesar 19% menjadi Rp 57,6 triliun.

"Bunga deposito yang kami berikan ada yang di atas LPS rate, tapi tidak besar," kata Vera. Rekening tabungan Danamon pun tumbuh 18% menjadi Rp 32 triliun, sedangkan giro naik 33% menjadi Rp 21,1 triliun. Di sisi lain, kenaikan DPK yang signifikan membuat rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) menjadi 95,1% per akhir Desember 2013. Angka ini menurun dibandingkan posisi akhir tahun 2012 sebesar 100,7%.

Faktor lain penyusutan laba yakni kenaikan beban operasional sebesar 10% menjadi Rp 9,69 triliun per Desember 2013 dari sebelumnya Rp 8,80 triliun per Desember 2012. Di periode sama, pendapatan operasional hanya naik 6% menjadi Rp 18,46 triliun dari Rp 17,35 triliun di akhir tahun 2012. Salah satu penyebab kenaikan beban operasional adalah ekspansi kantor cabang.

Sementara, Danamon menyalurkan kredit sebesar Rp 135 triliun atau tumbuh 15,97% sepanjang tahun 2013. Pertumbuhan kredit ditopang kredit komersial yang naik 31% menjadi Rp 16,6 triliun dan kredit korporasi melonjak 49% menjadi Rp 18,8 triliun.

Sedangkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 12%. Tahun ini, Danamon menggenjot laba melalui pendapatan bunga kredit. Pada tahun 2013, pendapatan bunga bersih naik 5% menjadi Rp 13,53 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×