Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketatnya persaingan industri financial technology (fintech) lending di Indonesia, akses pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi arena penting bagi para pemain untuk memperluas basis pengguna sekaligus membangun diferensiasi.
Seiring tingginya kebutuhan modal kerja dan masih terbatasnya literasi keuangan di sektor usaha mikro, edukasi menjadi strategi kunci bagi platform pembiayaan digital untuk memperkuat posisi dan meningkatkan kepercayaan pelaku usaha. Maka, fintech memperluas kehadirannya di ekosistem UMKM melalui program literasi dan pendampingan langsung.
Salah satunya Kredit Pintar. Brand Manager Kredit Pintar, Puji Sukaryadi menjelaskan kolaborasi bersama Sahabat UMKM memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam memahami akses pengajuan modal, pengelolaan keuangan, serta tata cara memperoleh pembiayaan dengan risiko yang terkendali.
"“Program ini bagian komitmen kami untuk membantu pelaku usaha lokal meningkatkan kapasitas finansial mereka sehingga dapat naik kelas dan memperluas pasar,” ujar Puji, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (27/11).
Baca Juga: Gagal Bayar Fintech Marak, OJK Minta Bank Perketat Channeling
CEO dan Founder PT Kreasi Dewe Indonesia, Dewi Astuti menekankan pentingnya memandang pinjaman modal sebagai alat mempercepat peluang bisnis. Jadi bukan sekadar solusi jangka pendek. Menurutnya, modal eksternal dapat menjadi pendorong signifikan ketika UMKM ingin masuk pasar baru, meningkatkan kapasitas produksi, atau menangkap permintaan yang sedang naik
Tiffany Octaviana, Head of Business SME Bureau, Credit Bureau Indonesia menyoroti pentingnya UMKM mengurus badan usaha sebagai bagian dari strategi untuk memperluas akses pasar.
“Berbadan usaha menjadi langkah dasar ketika UMKM ingin menjangkau sektor B2B, ritel modern, hingga kemitraan dengan jaringan usaha yang lebih besar. Tidak cukup hanya legalitas, UMKM juga perlu membangun profil usaha yang sehat serta menjaga reputasi kreditnya,” jelas Tiffany.
Head of Business Strategy Kredit Pintar, M. Ary Mulyono, menegaskan bahwa edukasi merupakan diferensiasi yang ingin terus diperkuat Kredit Pintar di tengah kompetisi penyedia layanan pinjaman digital. "Kami ingin memastikan mereka memiliki akses informasi dan kemampuan yang memadai agar bisa memanfaatkan pembiayaan secara optimal,” ujarnya.
Sepanjang 2024 Kredit Pintar telah menyalurkan lebih dari Rp 8,8 triliun pinjaman. Secara kumulatif, sejak mulai beroperasi pada 2017 hingga kini, total penyaluran pembiayaan perusahaan mencapai lebih dari Rp 58,8 triliun.
Selanjutnya: Bikin Cemas, Flu Burung Disebut Timbulkan Risiko Pandemi Lebih Buruk Dibanding Covid
Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













