kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Mengejar target DPK, biaya promosi bank meningkat tajam


Selasa, 22 Februari 2011 / 10:08 WIB
Mengejar target DPK, biaya promosi bank meningkat tajam
ILUSTRASI. Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) menggunakan sistem Computer Assited Tes (CAT) CPNS. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.


Reporter: Roy Franedya |

JAKARTA. Ceruk pasar perbankan di Indonesia masih banyak yang belum terjamah. Buktinya, masyarakat yang belum menjangkau layanan bank masih banyak.

Hal inilah yang mendorong kalangan perbankan makin gencar mengeluarkan anggaran besar bagi kegiatan promosi. Tujuannya, terutama untuk menjaring DPK lebih banyak lagi dari para nasabah lama pun baru.

Menilik laporan publikasi bulanan bank ke Bank Indonesia yang dikutip KONTAN, mayoritas bank mencatat kenaikan beban biaya promosi selama 2010. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), misalnya. Biaya promosi bank milik korporasi Malaysia, CIMB Group, ini naik 21,1% tahun lalu menjadi Rp 164,9 miliar.

Vice Chief Finance Officer CIMB Niaga Faisal Dharmasetiawan menuturkan, kenaikan biaya promosi banknya tahun lalu tak lain karena CIMB Niaga sangat gencar menggaet dana pihak ketiga (DPK). "Beban promosi ini banyak digunakan untuk advertising dan undian berhadiah," ujarnya, Senin (21/2).

PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) juga sama saja. Ongkos promosi yang dikeluarkan oleh Mandiri tahun lalu mencapai Rp 749,66 miliar, atau melonjak 67,3% dari tahun 2009 yang hanya Rp 447,8 miliar. Direktur Keuangan dan Strategis Mandiri Pahala N. Mansury menjelaskan, kenaikan biaya promosi yang signifikan di Mandiri ini terutama untuk pengadaan undian berhadiah. "Promosi kami melalui undian berhadiah, tidak dengan pemberian cashback," ujarnya.

Ongkos promosi PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) tahun lalu naik 27% menjadi sebesar Rp 212,02 miliar. Sama dengan bank lain, kenaikan biaya ini untuk pengumpulan DPK dan loyalitas nasabah. "Pada tahun-tahun sebelumnya, kami menilai consumer awareness dan loyalitas nasabah masih kurang," ungkap Juru Bicara BII Esti Nugrahaini.

Kendati ongkos promosi besar, kalangan perbankan menjamin hal ini tidak mempengaruhi biaya dana (cost of fund). "Biaya promosi masuk beban bunga," ujar Faisal. Jadi, tidak mempengaruhi bank dalam menentukan bunga kredit. Seperti diketahui, bunga dana termasuk salah satu komponen penyusun bunga kredit bank.

Pahala menambahkan, strategi undian berhadiah berbeda dengan pemberian cashback yang ongkosnya langsung masuk hitungan biaya dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×