kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Mengintip Perbandingan NIM Bank di Tanah Air dengan Negara Tetangga


Senin, 29 Januari 2024 / 21:40 WIB
Mengintip Perbandingan NIM Bank di Tanah Air dengan Negara Tetangga
ILUSTRASI. Nasabah terlihat di dekat pintu?kantor cabang Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta, Selasa (3/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Net Interest Margin (NIM) perbankan di Indonesia terbilang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sejumlah bank di negara sekitar, meski begitu NIM perbankan masih terpantau sehat. 

Misalnya Krung Thai Bank milik Thailand, berdasarkan paparan kinerja tahunan yang diakses pada (29/1) mencatatkan kenaikan NIM secara tahunan. Pada 2022 NIM Bank Thailand ini sebesar 2,60% kemudian naik menjadi 3,22% secara tahunan. 

Selain itu ada juga Bankok Bank yang mengalami kenaikan NIM dari 2,42% menjadi 3,02% secara tahunan. 

Di sisi lain, pada kuartal III 2023 Maybank Malaysia mencatatkan NIM sebesar 2,14% atau turun dari 2,39% pada kuartal III 2022.  Kemudian United Overseas Bank (UOB) Singapore mencatatkan NIM sebesar 2,09% secara tahunan pada kuartal III 2023, naik dari 1,95% di periode yang sama pada 2022.

Baca Juga: Pembelian SBN Menggunakan Tabungan oleh Nasabah Tak Pengaruhi Likuiditas Perbankan

Sementara itu perbankan Indonesia masih terus menjaga NIM Bank agar tetap sehat, apalagi suku bunga di tahun 2023 sempat mencapai 6%.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya mencatatkan penurunan NIM dari 4,8% pada 2022 menjadi 4,6% pada 2023. Direktur Keuangan Bank BNI, Novita Widya Anggraini tidak menjelaskan alasan dari penurunan NIM ini, namun BNI terus berupaya mendorong profitability bank melalui berbagai cara misalnya dengan perbaikan kualitas aset secara terus-menerus.

"BNI fokus kepada NII agar tumbuh secara prudent dan terus berupaya mengendalikan cost of fund melalui pertumbuhan CASA transaksi. Selain itu kami fokus terhadap fee based income dengan meningkatkan transaksi nasabah melalui channel digital BNI," kata Novita kepada KONTAN, Senin (29/1). 

Oleh sebab itu Novita berharap sepanjang 2024 nantinya NIM BNI ada di kisaran 4,5%

Sementara itu, ada juga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang masih berupaya untuk menjaga NIM dengan terus menggenjot dana-dana murah baik dari tabungan maupun giro. 

Tercatat pada kuartal III 2023 bank milik negara ini mencatatkan NIM sebesar 3,76% secara tahunan atau turun dari 4,51% secara tahunan pada kuartal III 2022.

Baca Juga: Buka Tabungan Tora Kolaborasi JKT48 di J Trust Bank dengan Bunga Spesial 4,8% p.a

Lebih lanjut Corporate Secretary BTN Ramon Armando berharap agar NIM ada di kisaran 4% untuk sepanjang tahun ini, apalagi dengan suku bunga yang masih tinggi dinilai jadi salah satu tantangan. Namun Ramon menegaskan bukan berarti Bank secara spontan akan menaikkan suku bunga juga.

"Kenaikan suku bunga memang menjadi tantangan tersendiri untuk menggenjot NIM, karena begitu suku bunga naik, kami tidak serta merta menaikkan bunga kredit ke para debitur atau nasabah. Untuk NIM tidak turun bebas maka kami ingin memperbesar porsi dana murah dan mengurangi dana-dana mahal," katanya kepada KONTAN, Senin (29/1). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×