Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance telah melaporkan kinerja penyaluran pembiayaan yang bervariasi pada kuartal I-2025.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 2,97 triliun pada kuarta l-2025. Realisasi ini tumbuh sebesar 22% secara tahunan atau year on year (YoY) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,44 triliun.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan, segmen pembiayaan baru untuk mobil bekas mendominasi dari total nilai pembiayaan yang telah disalurkan perusahaan.
"Segmen pembiayaan baru untuk mobil bekas berkontribusi sebesar 67% terhadap total penyaluran pembiayaan kami," ujar Ristiawan kepada Kontan, Rabu (9/4).
Segmen tersebut telah menyalurkan sebesar Rp 1,98 triliun pada kuartal I-2025. Diikuti oleh segmen pembiayaan baru untuk mobil baru dengan penyaluran pembiayaannya mencapai senilai Rp 690 miliar atau berkontribusi sebesar 23% terhadap total.
Terakhir yakni segmen pembiayaan fasilitas dana atau refinancing dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 298 miliar atau berkontribusi sebesar 10% terhadap total.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan CNAF Capai Rp 2,97 Triliun pada Kuartal I-2025
Ristiawan mengamati sejak awal tahun ini kondisi industri pembiayaan masih diselimuti oleh berbagai tantangan. Hal ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan bisnis dengan memilih segmen dengan tingkat risiko yang mudah untuk dikelola.
Salah satunya dengan melakukan penawaran produk kepada nasabah eksisting induk usaha yang mempunyai track record yang positif. Selain itu, melakukan penguatan portofolio dengan menawarkan penambahan kontrak additional order untuk nasabah eksisting CNAF.
"Kami juga melakukan pengulangan kredit untuk nasabah yang sudah lunas atau berakhir kontrak yang lama dengan track record yang baik," tuturnya.
Di sisi lain, upaya untuk meningkatkan realisasi kredit dari channel mobil baru dan mobil bekas juga terus dilakukan. Harapannya, strategi ini dapat menopang kinerja perusahaan di tengah kondisi industri yang sedang melemah.
Adapun, sampai dengan akhir tahun ini, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan baru bisa mencapai Rp 9,5 triliun. Perusahaan optimistis dapat mencapai target tersebut seiring dengan inovasi yang terus dilakukan perusahaan.
Industri pembiayaan lainnya, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1,3 triliun pada kuartal I-2025.
Jumlah tersebut turun sekitar 7,14% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atawa YoY yang tercatat senilai Rp 1,4 triliun.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan, pembiayaan di segmen multiguna MotorKu dan multiguna MobilKu mendominasi sebesar 82% dari total pembiayaan yang disalurkan perusahaan.
"Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor esternal dan internal. Faktor-faktor ekonomi seperti regulasi, kondisi pasar, daya beli masyarakat dan permintaan konsumen memegang peranan penting dalam menyalurkan pembiayaan," kata Cincin kepada Kontan, Rabu (9/4).
Di sepanjang tahun 2025 ini, WOM Finance menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai sebesar Rp 6,3 triliun. Adapun, untuk mengoptimalkan kinerja, perusahaan telah menyusun sejumlah strategi.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Proyeksikan Rasio NPF Stabil Usai Lebaran
Di antaranya, terus melibatkan kombinasi dari teknologi, penguatan layanan konsumen, serta pengelolaan risiko yang baik. Selain itu, WOM Finance juga terus memperhatikan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.
"Ini juga penting agar Perusahaan dapat beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar," lanjutnya.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 7,9 triliun pada kuartal I-2025. Realisasi ini menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 11 triliun.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang masih belum pulih sepenuhnya serta melambatnya penjualan kendaraan di industri otomotif.
"Hingga saat ini, sektor otomotif masih mendominasi total pembiayaan baru Adira Finance, dengan porsi sekitar 71%," kata Gani kepada Kontan, Rabu (9/4).
Meski mengalami tekanan, Adira Finance tetap memperkuat strategi bisnis melalui pemanfaatan jaringan distribusi yang tersebar luas, terutama di luar Pulau Jawa. Wilayah tersebut dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.
Selain itu, perusahaan juga memperkuat sinergi dengan grup usaha untuk memperluas jangkauan pasar, serta melakukan ekspansi ke pembiayaan non-otomotif seperti produk multiguna dan alat berat.
“Perusahaan juga terus mengembangkan digitalisasi di dalam Perusahaan dan ekosistem untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional,” tambah Gani.
Baca Juga: Adira Finance Sebut Makin Ketatnya Kompetisi Pasar Jadi Tantangan yang Harus Dihadapi
PT Mandiri Utama Finance (MUF) melaporkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 3,5% secara tahunan atau year on year (YoY) pada kuartal I-2025.
Meskipun tidak merinci nilai pasti penyaluran pembiayaan tahun ini, MUF tercatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,6 triliun pada kuartal I-2024.
Head of Corporate Secretary & Legal MUF, Elisabeth Lidya Sirait, menyampaikan bahwa segmen pembiayaan mobil baru masih menjadi penyumbang terbesar, dengan kontribusi sekitar 53% dari total pembiayaan.
Selain itu, mobil bekas menyumbang 19%, diikuti oleh pembiayaan dana tunai sebesar 18%, dan pembiayaan sepeda motor (baru dan bekas) sekitar 10,5%.
"Beberapa faktor yang mendorong kinerja positif di kuartal I-2025 yaitu keberlanjutan sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI sebagai captive market dan sumber pendanaan joint financing," ujarnya kepada Kontan, Rabu (9/4).
Elisabeth menjelaskan, kinerja perusahaan turut ditopang oleh meningkatnya permintaan menjelang momentum Lebaran. MUF menghadirkan program promosi selama Ramadan serta menggelar expo mobil bekas untuk menjangkau konsumen lebih luas.
Sepanjang 2025, MUF menargetkan total penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp 25 triliun. Untuk mengejar target tersebut, perusahaan akan fokus memperluas kerja sama dengan dealer dan mitra strategis, serta memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI.
"Kami juga mengembangkan layanan digital agar lebih mudah dan cepat. Kami mendorong pembiayaan kendaraan ramah lingkungan dan rutin menghadirkan promo menarik untuk mendorong minat konsumen," tuturnya.
Baca Juga: Risiko NPF Multifinance Diprediksi Naik Usai Lebaran, Pelaku Industri Siaga!
Selanjutnya: Matahari Department Store (LPPF) Bagi Dividen Rp 300 per Saham, Cek Jadwalnya
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/4): Berawan dan Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News