Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) memproyeksikan rasio redit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) usai momentum Lebaran akan tetap dalam posisi yang stabil.
Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengatakan, secara historikal rasio NPF memang sering terjadi fluktuasi pasca Lebraran, namun saat ini perusahaan telah melakukan pemantauan intensif.
"Strategi yang kami terapkan untuk menjaga rasio NPF yakni peningkatan selektivitas dalam penyaluran pembiayaan, penguatan monitoring terhadap debitur, penguatan collection management untuk memastikan tindak lanjut yang tepat waktu terhadap kredit bermasalah," ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/3).
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Optimistis Beri Pembiayaan ke UMKM meski Risiko Kredit Tinggi
Rasio NPF perusahaan pada Februari 2025 tercatat sebesar 1,42%, nilai ini membaik dibandingkan pada Februari 2024 yakni sebesar 1,48%.
Elisabeth bilang, faktor pendorong perbaikan rasio NPF ini karena pihaknya selektif dalam penyaluran pembiayaan, pengelolaan manajemen risiko yang prudent, serta upaya penguatan proses collection.
Berdasarkan data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Non Performing Financing (NPF) gross perusahaan pembiayaan atau multifinance per Januari 2025 mencapai 2,96%. Angka itu memburuk, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,70%.
Selanjutnya: Cek Jadwal Buka Puasa Kota Medan Hari Ini Jumat 28 Maret 2025 dan Waktu Shalat
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart sampai 31 Maret 2025, Sunlight 600ml Jadi Rp 9.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News