kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Menilik Strategi Tugu Insurance di 2025


Jumat, 07 Februari 2025 / 19:22 WIB
Menilik Strategi Tugu Insurance di 2025
ILUSTRASI. Pendapatan Premi: Suasana kantor PT. Tugu Insurance di Jakarta, Jumat (6/12/2024).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) telah menetapkan rencana ekspansi bisnis, digitalisasi, dan strategi pengelolaan modal tahun 2025. Kombinasi langkah strategis tersebut diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan kinerjanya.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat mengatakan, pihaknya memperkuat distribution channel untuk penjualan asuransi perjalanan tahun ini serta menghadirkan inovasi proses digital guna meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. 

“Dengan layanan penerbitan polis yang cepat, serta proses klaim yang simple, Tugu Insurance percaya penjualan asuransi perjalanan akan mencapai target yang diharapkan,” kata dia kepada KONTAN baru-baru ini. 

Selain itu, anak usah Pertamina ini juga berencana melakukan divestasi aset investasi propertinya di Hong Kong. Tatang bilang ada beberapa penawaran yang datang.

Hasil divestasi akan diperuntukkan untuk investasi lainnya yang lebih likuid. Tapi, ada kemungkinan aset divestasi ini akan digunakan sebagai penguatan modal untuk anak usaha Tugu Insurance. 

Baca Juga: TUGU Bakal Menjual Aset Properti di Luar Negeri

Ryan Santoso, analis BCA Sekuritas menilai positif berbagai strategi TUGU tersebut. Ia memprediksi pertumbuhan premi perusahaan itu bisa mencapai 8% di tahun 2025.
 
Ia menjelaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, kinerja TUGU akan didorong oleh segmen asuransi properti yang diproyeksikan meningkat 11% serta segmen ritel yang ditargetkan tumbuh 20%. 

“Untuk mencapai target ini, perusahaan berusaha memperluas basis nasabahnya dengan menambahkan ataupun mengoptimalkan bisnis dari  empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI), MIND ID, PLN, dan Pelni,” tulis Ryan dalam risetnya dikutip, Jumat (7/2).

Ekspansi ke beberapa target BUMN baru menjadi langkah strategis bagi TUGU dalam meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat posisi di industri asuransi umum. Dengan cakupan asuransi untuk aset-aset berwujud bernilai tinggi, perusahaan optimistis dapat mendorong kinerja keuangan yang lebih baik di tahun mendatang.

Strategi ekspansi bisnis TUGU untuk segmen ritel juga ia nilai menarik. “TUGU berencana meluncurkan platform digital baru pada kuartal pertama tahun 2025. Kehadiran platform ini bertujuan untuk mengurangi beban komisi tinggi yang selama ini dibayarkan kepada distributor pihak ketiga, yang berkisar di atas 30%” ungkap Ryan. 

Baca Juga: Bos Tugu Insurance Tambah Kepemilikan di Saham TUGU

Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya dan memperkuat posisi di segmen asuransi kendaraan bermotor, perjalanan, serta perumahan.Saat ini, TUGU menguasai 9,5% pangsa pasar asuransi kendaraan bermotor nasional.

Sementara itu, peluncuran platform digital pada awal 2025 diharapkan tidak hanya menekan biaya komisi tetapi juga meningkatkan aksesibilitas produk asuransi bagi konsumen. Digitalisasi ini merupakan bagian dari transformasi TUGU untuk menghadapi persaingan di era digital dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan layanan yang lebih efisien.

Ryan memberikan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga di Rp 1.410 per saham yang merefleksikan adanya potensi upside sebesar 39% dari harga penutupan saat laporan tersebut ditulis. 

Hal lain yang menarik adalah Ryan juga memperkirakan bahwa TUGU dapat memberikan dividen dengan imbal hasil (yield) sekitar 7% sebagai tambahan dari peluang upside ketika harga sahamnya kembali ke nilai wajar sesuai dengan fundamental perseroan. 

Selanjutnya: Vietjet dan OpenAirlines Berkolaborasi Optimalkan Operasional dan Penerbangan

Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×