kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Menkeu Purbaya Bertemu OJK Bahas Dampak Penyaluran Rp 200 Triliun ke Perbankan


Selasa, 16 September 2025 / 14:10 WIB
Menkeu Purbaya Bertemu OJK Bahas Dampak Penyaluran Rp 200 Triliun ke Perbankan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku telah bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membahas dampak penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke lima bank Himbara.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku telah bertemu dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membahas dampak penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke lima bank Himbara. 

"Bank-nya siap atau tidak, mereka bantu monitor itu," katanya di Istana Merdeka, Selasa (16/9). 

Sebelumnya, pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp 200 triliun kepada lima perbankan nasional.

Baca Juga: Purbaya: Dirut Bank Pelat Merah Pusing Menerima Dana Jumbo dari Pemerintah

Purbaya menyebut dana ini telah masuk ke masing-masing perbankan. Menurutnya suntikan dana tersebut juga bisa digunakan untuk mendukung program 80.000 Koperasi Desa/kelurahan Merah Putih.

"Uangnya itu bisa dipakai ke koperasi merah putih kalau sudah siap," katanya di Istana Kepresidenan, Senin (15/9/2025).

Purbaya menjelaskan pemerintah akan memberikan bunga lebih rendah sebesar 2% jika dana ini disalurkan untuk program tersebut. Bunga ini lebih rendah dari ketentuan sebelumnya sebesar 4%.

Adapun 5 bank yang mendapat suntikan dana pemerintah itu adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 55 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp 55 triliun dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) senilai Rp 25 triliun.

Lalu ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) senilai Rp 55 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebesar Rp 10 triliun. 

Baca Juga: Kebijakan Fiskal Agresif Menkeu Purbaya, Risiko Jangka Pendek Tetap Mengintai

Selanjutnya: Airlangga Merapat ke Istana, Bahas Soal Energi Baru Terbarukan

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 16-23 September 2025, Sunlight Botol Lebih Murah!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×