CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Meski ada corona, nilai transaksi payLater Kredivo masih sekitar 10%-15%


Kamis, 16 April 2020 / 22:10 WIB
Meski ada corona, nilai transaksi payLater Kredivo masih sekitar 10%-15%
ILUSTRASI. aplikasi start-up atau start up keuangan?alias?fintech, Kredivo yang bisa membuat pembelian produk dengan sistem kredit.


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona menyebabkan sektor ritel maupun wisata mengalami penurunan yang signifikan. Hal itu dikarenakan adanya himbauan pemerintah untuk menjaga jarak dan menghindari keramaian.

Head of Marketing and Founding Team Kredivo Indina Asri Andamari mengatakan, meski sektor wisata mengalami penurunan akan tetapi layanan PayLater Kredivo tidak terancam. Ia menyebutkan, nilai transaksi PayLater Kredivo mencapai 10% - 15%. Secara nilai GMF 90% datang dari cicilan, sehingga layanan paylater dengan tenor 30 hari belum menyaingi layanan cicilan.

Baca Juga: Sudah ada 10.620 ajuan restrukturisasi pembiayaan leasing akibat wabah corona

Indina menambahkan, terdapat beberapa kategori yang masih stabil di tengah pandemi. Ia bilang, transaksi gadget & electronics, fashion serta home appliance masih berjalan stabil. Tak hanya itu, kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan digital product pun masih dinilai stabil.

"Sejak adanya pandemi Covid-19, transaksi kebutuhan sehari-hari, pulsa, listrik maupun paket data cenderung mengalami peningkatan. Akan tetapi, peningkatan itu kurang dari 10%," Ujarnya kepada Kontan.co.id (Kamis, 16/4).

Lebih lanjut ia mengatakan, layanan Kredivo pinjaman tunai juga masih stabil. Tercatat, hingga saat ini sebanyak 30% - 35% pengguna yang melakukan pinjaman tunai. Sedangkan sekitar 65%-70% penggunanya didominasi pembelanjaan e-commerce.

"Dari layanan Kredivo, pinjaman tunai sekitar 30%-35%, dimana 65%-70% nya di dominasi oleh pembelanjaan e-commerce," Tambahnya.

Wabah corona membuat Kredivo menyusun strategi agar bisnisnya dapat bertahan. Indina menyebutkan, pihaknya akan berusaha untuk menggenjot layanan agar masyarakat dapat melakukan transaksi dari kediamannya.

Kredivo juga berhati-hati dalam memberikan layanan PayLater kepada pengguna. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir tunggakan pengguna.

"Kredivo menerapkan sistem responsible lending dan meningkatkan kehati-hatiannya dalam memberikan pinjaman. Tak hanya itu, metode pembayaran yang praktis dan cashless meningkatkan kenyamanan pengguna. Melalui metode yang praktis dan cashless pula Kredivo memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk membayar transaksinya secara berkala," Imbuhnya.

Baca Juga: Fintech lending lakukan mitigasi risiko hadapi efek wabah corona

Terkait target, Indina optimis tahun ini Kredivo dapat tumbuh 200% - 250% dari tahun sebelumnya. Sebab, menurutnya Kredivo sudah didukung oleh teknologi dan atribusi yang memadai, sehingga di tengah kondisi sulit saat ini pihaknya mampu mencapai target tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×