Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi masih menyelubungi Tanah Air hingga saat ini, akan tetapi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk masih mencatatkan tren yang positif dari sektor bisnis wealth management. Dikatakan oleh General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia, dilihat dari pertumbuhan asset under management (AUM) pada Juni 2021 nasabah wealth management BNI mengalami kenaikan dibandingkan posisi akhir tahun 2020.
Henny menjelaskan, hingga akhir Juni 2021, AUM nasabah Emerald BNI telah tumbuh sebesar 7% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2020. “Untuk tahun 2021, kami menargetkan pertumbuhan AUM nasabah Emerald BNI tumbuh dobel digit,” terang Henny kepada KONTAN pada Senin (5/7).
Pertumbuhan AUM yang paling signifikan dari bank bersandi bursa BBNI ini didominasi oleh pertumbuhan AUM investasi, yang mencatatkan angka sebesar 24% secara yoy dibandingkan Juni tahun lalu. “Saat ini AUM nasabah Emerald BNI masih didominasi produk perbankan seperti Tabungan, Deposito dan Giro yang kami kelola,” tambah Henny.
Baca Juga: Tahun ini, BRI proyeksi pendapatan bunga bersih bakal tumbuh
Henny juga mengatakan, tingginya pertumbuhan AUM produk-produk investasi ini menunjukkan minat nasabah untuk mulai melakukan diversifikasi portofolio. “Maka kami juga melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya meningkatkan fungsi advisory dari relationship manager Emerald, yang bertugas mengelola portofolio nasabah dan pemberian sertifikasi sesuai kompetensi yang dibutuhkan,” ujar Henny.
Strategi lain yang juga dilakukan BNI untuk menggenjot bisnis wealth management-nya adalah dengan meningkatkan edukasi, dan penetrasi produk investasi bagi nasabah BNI dengan melakukan kerjasama dengan beberapa manajer investasi terpilih melalui seminar-seminar secara virtual.
Henny bilang langkah pembaruan Mobile Banking BNI juga dilakukan, sehingga nasabah bisa lebih nyaman bertransaksi produk perbankan atau pembelian produk investasi. “Saat ini nasabah bisa melakukan top up pembelian produk reksa dana dan obligasi ritel hingga Rp3 miliar. Tentunya, ini sangat membantu nasabah dalam bertransaksi dan berinvestasi di masa pandemi ini,” tutup Henny.
Selanjutnya: Hingga Mei 2021, Bank Mandiri bukukan pendapatan bunga tumbuh 4,3%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News