kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski banyak tantangan, ini strategi industri asuransi untuk dorong ekonomi nasional


Senin, 17 Agustus 2020 / 15:51 WIB
Meski banyak tantangan, ini strategi industri asuransi untuk dorong ekonomi nasional
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi

“Allianz juga menempati peringkat satu untuk jalur distribusi digital atau e-commerce dengan pertumbuhan GWP sebesar 72% sampai akhir tahun 2019. Pertumbuhan ini berlanjut hingga kuartal-I 2020, dimana Allianz membukukan pertumbuhan Weighted New Business Premium 27,6%. Sedangkan 7untuk Total Weighted Premium, Allianz Life juga tumbuh 21,2% jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Karin.

Baca Juga: Kena sanksi, Kresna Life dilarang jual produk baru sebelum jalankan rekomendasi OJK

Senada, PT BNI Life Insurance (BNI Life) tidak melihat adanya hambatan dalam bisnis, meski kasus di industri asuransi belum tertuntaskan. Head of Legal, Compliance and Investigation BNI Life Arry Herwindo Wildan menyebutkan, pihaknya berupaya untuk bersikap konservatif dalam pengelolaan aset investasi, serta mempersiapkan dana yang dibutuhkan untuk pembayaran klaim pemegang polis.

Oleh sebabnya, perusahaan melihat sampai akhir tahun peluang bisnis di bidang asuransi masih akan terus positif, didukung dengan adanya inesentif-insentif yang dilakukan pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional, serta kenaikan kinerja di masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“BNI Life tentunya sudah berkontribusi untuk membantu perekonomian nasional. Sampai dengan Juni 2020, kontribusi BNI Life terhadap total premi asuransi jiwa di Indonesia sebesar 3,2%. Tak hanya itu, perusahaan juga telah merekrut 3346 sales yang bekerja dengan BNI Life, untuk penjualan produk asuransi jiwa. Harapannya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang mulai memberlakukan PHK terhadap sebagian karyawan,’ jelasnya.

Sementara PT Sun Life Financial Indonesia menegaskan, kasus yang menimpa industri asuransi tak mendatangkan kendala terhadap bisnisnya. 

VP Head of Marketing PT Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge menjelaskan, untuk mengantisipasi bisnis, pihaknya telah menerapkan risk management yang tepat, serta langkah preventif yang terukur.

Oleh karenanya, perusahaan dapat meminimalisir risiko yang dapat terjadi. Tak hanya itu, pihaknya turut menerapkan prinsip kehati-hatian guna meningkatkan kenyamanan nasabah.

Baca Juga: OJK bakal rilis POJK manajemen risiko, AAUI: Perlu ada harmonisasi aturan

“Perusahaan juga tentu melakukan koordinasi dan mengikuti arahan dan peraturan yang disampaikan oleh regulator. Memang tahun ini wabah corona memberikan tantangan hampir di segala aspek. Meski demikian, sebagai perusahaan jasa keuangan internasional yang telah melalui berbagai krisis yang terjadi di dunia, kami optimis dapat melalui tantangan ini dengan baik,” jelas Shierly.

Untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional, pihaknya akan berusaha untu menghadirkan layanan serta solusi yang bisa membantu masyarakat dalam emraih kemampuan finansialnya. Melalui PSBB yang terus diberlakukan, ia bilang perusahaan akan memanfaatkann perkembangan teknologi guna memaksimalkan kinerja.

“Dalam membantu peprekonomian nasional, kami mencatat hingga kuartal-II 2020, Sun Life Indonesia mencatat Total Pendapatan Premi sebesar Rp 1,5 triliun. Sementara Pendapatan Premi Baru tercatat sebesar Rp 875 miliar. Kedepan perusahaan akan terus mengembangkan kinerja,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×