Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (AAPI) tetap mempertahankan jumlah karyawan saat terkena dampak Covid-19. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Mei 2020, laba perusahaan pembiayaan turun 64,64% year on year (yoy) menjadi Rp 2,66 triliun.
Kendati demikian, Ketua APPI Suwandi Wiratno menyatakan meski perusahaan pembiayaan tertekan akibat dampak Covid-19, pelaku di Industri masih akan mempertahankan jumlah karyawannya. OJK mencatat hingga Mei 2020, perusahaan pembiayaan memiliki 195.926 orang pegawai.
Baca Juga: Multifinance terima permohonan restrukturisasi pembiayaan Rp 150,43 triliun
“Biaya operasional tidak bisa langsung diturunkan. Kami di industri tetap pertahankan pekerja belum ada rencana lay off. Kalau karyawan berbasis kontrak mungkin tidak diperpanjang. Teman-teman di industri memiliki pemikiran positif. Cuma ini butuh dukungan dari stakeholder utamanya dari perbankan sebagai sumber likuiditas,” ujar Suwandi dalam video conference pada Rabu (12/8).
Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan menambahkan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga meningkat dari 79,29% pada Mei 2019 menjadi 91,35% di Mei 2020.
Ia menyebut hal ini terjadi karena tidak ada pembiayaan baru dengan nominal yang besar. Selain itu restrukturisasi membuat perusahaan pembiayaan tidak mendapatkan pemasukan dari cicilan debitur. Sedangkan biaya operasional tetap berjalan.
Baca Juga: Perkuat bisnis, CNAF pilih maksimalkan kanal digital
Sedangkan sumber pendanaan industri pembiayaan bersumber dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri serta surat berharga sebesar Rp 342,87 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News