Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mampu mempertahankan pendapatan perusahaan saat pembiayaan terhadap kendaraan roda empat mengalami perlambatan. Perusahaan multifinance dengan sandi saham ADMF ini mencatatkan kenaikan laba 5% secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp 1,4 triliun.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan laba ini didorong oleh pendapatan bunga naik yang tercatat tumbuh 11% menjadi Rp 8,93 triliun. Sementara beban bunga naik 15% menjadi Rp 3,55 triliun.
Baca Juga: Ini alasan BI pangkas suku bunga acuan empat kali berturut-turut
“Pendapatan bunga bersih naik 9% menjadi Rp5,38 triliun, sehingga menghasilkan margin bunga bersih 14,0%. Beban operasional naik 6% menjadi Rp 2,68 triliun, yang menghasilkan pertumbuhan laba usaha bersih sebesar 8%. Sehingga secara keseluruhan, total ekuitas naik 15% menjadi Rp 7,4 triliun,” ujar Hafid usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Adira Finance pada Kamis (24/10) di Jakarta.
Hafid menyebut pada September 2019, Adira Finance membukukan pembiayaan baru senilai Rp 28 triliun. Nilai ini turun 1% dibandingkan pencapaian September 2018. Hal ini terjadi lantaran segmen mobil mengalami penurunan sebesar 6% menjadi Rp 11,6 triliun.
Kendati demikian, kinerja pembiayaan dikompensasi dengan peningkatan pada segmen sepeda motor sebesar 6% menjadi Rp 14,8 triliun. “Pangsa pasar kami untuk segmen mobil baru adalah 4,4% sementara pangsa pasar di sepeda motor baru adalah 11,5%”, tutur Hafid.
Hafid melanjutkan meskipun pertumbuhan melambat pada penjualan sepeda motor baru dan terjadi kontraksi pada penjualan segmen mobil baru di industri, namun secara keseluruhan piutang yang dikelola Adira Finance meningkat 8% menjadi Rp 53,9 triliun.
“Piutang kelolaan pada sepeda motor meningkat 11% sedangkan piutang kelolaan pada mobil meningkat sebesar 8%. Di tengah-tengah kondisi bisnis saat ini, kami akan lebih berhati-hati dalam mempertahankan kualitas aset kami dan menjaga pengelolaan biaya dengan baik. Kami juga akan terus menyederhanakan proses kami untuk meningkatkan efisiensi”, jelas Hafid.
Baca Juga: Kredit melandai, bank getol simpan dana di surat berharga
“Pembiayaan baru kami pada segmen mobil penumpang sedikit naik 2% menjadi Rp 7,44 triliun di 9M2019 dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara, segmen komersial Adira Finance tercatat sebesar Rp 4,2 triliun di September 2019. Adapun komposisi antara segmen komersial dan segmen penumpang masing-masing berada di 36% dan 64% pada Sembilan bulan pertama 2019.