Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, pembiayaan sepeda motor ADMF tumbuh 6% menjadi Rp 14,8 triliun hingga kuartal ketiga 2019. Segmen sepeda motor baru naik 7% menjadi Rp 11,0 triliun, sedangkan segmen sepeda motor bekas tumbuh 3% menjadi Rp 3,8 triliun.
Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPF) ADMF berada di 1,8% dari piutang yang dikelola. Nilai ini tidak berubah dari tahun sebelumnya. Rasio gearing ADMF berdiri di 3,1 kali dimana jauh lebih rendah dari level yang diatur OJK sebesar 10x. Hafid menekankan, kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan underwriting terus mendukung praktik manajemen risiko yang prudent.
Baca Juga: BTPN mencatatkan pertumbuhan kredit 107% hingga September 2019
Sedangkan total pinjaman Adira Finance naik 6% menjadi Rp 22,85 triliun di 3Q2019. Total pinjaman bank meningkat sebesar 22% menjadi Rp12,9 triliun yang terdiri dari 39% dari pinjaman dalam negeri dan 61% dari pinjaman luar negeri.
“Kami sepenuhnya melakukan lindung nilai atas pinjaman luar negeri baik dalam pokok pinjaman maupun tingkat bunga. Pada awal Oktober 2019, kami telah menerbitkan obligasi sejumlah Rp 1,192 triliun dari Program Obligasi Berkelanjutan IV Tahap VI. Oleh karena itu, kami telah menyelesaikan dan menggunakan seluruh Program Obligasi Berkelanjutan IV kami. Sehingga pinjaman kami terdiri atas 56% dari pinjaman bank dan 44% dari obligasi dan sukuk”, kata I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News