Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas yang belum terlalu membaik membuat kredit komoditas tidak berkunjung bangkit dari penurunan sejak tahun 2015 lalu.
Meskipun harga batubara berdasarakan data Kementerian ESDM sampai Agustus 2018 sudah membaik diangka rata-rata US$ 98,93 per ton atau lebih baik dari periode sama 2017 US$ 82,02 per ton, namun harga komoditas lain seperti crude palm oil (CPO) masih belum terlalu bagus.
Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang kuartal III-2018 harga CPO kontrak Desember 2018 di Malaysia Derivative Exchange melemah 7,95% ke RM 2.174 per ton.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai Juli 2018, realisasi penyaluran kredit ke komoditas dan tambang masih minus 4,36% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 116 triliun dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 121 triliun.
Penurunan kredit komoditas dan tambang ini berdasarakan riset Maybank yang dipublikasikan pada Kamis (4/10) lalu. Seiring penuruan kredit komoditas dan tambang, risiko kredit sektor ini juga cukup tinggi.
Rasio kredit bermasalah (NPL) sektor tambang dan komoditas 4,55% atau lebih tinggi dari periode sama 2017 4,34%.
Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK mengatakan sampai akhir tahun diperkirakan pertumbuhan kredit tambang dan komoditas masih minus.
“Tapi jika harga komoditas tetap membaik dan China dan India mau impor lagi maka kemungkinan akan positif,” kata Boedi kepada kontan.co.id, Rabu (10/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News