kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Rasio Kecukupan Modal Bank Masih Kuat


Minggu, 27 Juli 2025 / 11:12 WIB
Rasio Kecukupan Modal Bank Masih Kuat
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) industri perbankan mencapai 25,48% di Mei 2025.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) industri perbankan mencapai 25,48% di Mei 2025.

CAR industri perbankan per Mei 2025 tersebut meningkat tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 25,41%. 

Beberapa bankir menyampaikan bahwa CAR mereka masih berada di level yang memadai. PT Bank Central Asia Tbk (BCA), semisal, mencatat CAR sebesar 26,6% per kuartal I 2025. 

EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, posisi permodalan tersebut memadai untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul, serta untuk menopang aktivitas usaha dan pengembangan bisnis secara berkelanjutan. 

"Ke depannya, kami terus memantau perkembangan pasar dan regulasi untuk memastikan posisi permodalan tetap terjaga pada level yang memadai," kata Hera kepada Kontan, Sabtu (26/7/2025).

Baca Juga: Perbankan Mulai Terbitkan Laporan Keuangan Semester I-2025, Cek Rekomendasi Analis

Rasio kecukupan modal PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga terjaga di level yang baik dan sehat. 

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta bilang BSI memiliki CAR sebesar 21,39% per Maret 2025, jauh di atas batas CAR minimum yang ditetapkan regulator atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang sebesar 8%.

"Ini menunjukkan kemampuan bank untuk menanggung risiko dan mendukung pertumbuhan bisnis," kata Bob.

Bob mengatakan, CAR yang tinggi ini memberikan BSI fleksibilitas untuk menyalurkan pembiayaan lebih banyak dan mengembangkan bisnisnya. 

"Selain itu, CAR yang kuat meningkatkan kepercayaan investor dan pemegang saham pada kemampuan BSI untuk menghasilkan keuntungan dan memberikan imbal hasil yang baik," imbuhnya.

Baca Juga: Daya Beli Melemah, Pertumbuhan Tabungan Kelas Menengah Melambat

Sebagaimana yang diketahui, CAR yang tinggi pada bank menunjukkan bahwa bank memiliki modal yang cukup untuk menutupi potensi kerugian yang mungkin timbul dari aset berisiko (seperti kredit) dan operasional bank. 

Jadi, semakin tinggi CAR, semakin baik kemampuan bank untuk menyerap kerugian dan menjaga stabilitas keuangan, sehingga meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor. 

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai CAR industri yang berada di 25,48% per  Mei 2025 terbilang stabil.

"CAR perbankan menurut saya masih stabil di kisaran 25%. Perlambatan ekspansi kredit dapat membuat CAR tetap stabil," kata Trioksa.

Selanjutnya: 2,1 Juta Pekerja Menunggu Pencairan Bantuan, Ini 5 Notifikasi BSU dan Artinya

Menarik Dibaca: Universitas Negeri Malang Kenalkan AI dan Keamanan Data untuk Hadapi Era Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×