Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink masih mengalami tekanan hingga paruh pertama 2020. Data terakhir yang dirilis oleh Infovesta Utama, imbal hasil unitlink pendapatan tetap 1,03%, unitlink campuran sebesar -10,25%, dan unitlink saham -22,21%.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan meskipun kinerja uniltink tertekan, produk ini masih menjadi penopang kinerja asuransi jiwa. Berdasarkan data AAJI pada kuartal pertama 2020, produk unitlink masih mendominasi dari pada produk Tradisional.
Baca Juga: Jiwasraya tempatkan investasi di saham Grup Bakrie, berapa kerugian negara?
Ia menyebut pendapatan premi dari produk unitlink sebesar Rp 27,18 Triliun yang berkontribusi sebesar 61,6% terhadap total premi senilai Rp44,11 triliun. Sedangkan Pendapatan premi dari produk tradisional sebesar Rp 16,93 Triliun yang berkontribusi sebesar 38,4% terhadap total premi.
“Kembali perlu saya ingatkan bahwa umumnya produk asuransi jiwa itu untuk horizon jangka panjang. Jadi situasi saat ini, tidak bisa dijadikan acuan. Kalau melihat history, krisis tahun 1998 itu IHSG sempat ke 400. Begitu perekonomian pulih berangsur-angsur IHSG mencapai ribuan. Demikian juga saat 2008, IHSG sempat turun drastis, tapi akhir tahun kemarin IHSG sampai ke 6.000-an,” ujar Togar kepada Kontan.co.id pada Jumat (3/7).
Ia optimis kinerja imbal hasil unitlink akan membaik seiring dengan membaiknya perekonomian dan pasar modal. Oleh sebab itu, Ia menilai adi saat ini sebagai momentum yang tepat untuk membeli ataupun top up unitlink lantaran sedang murah.
Baca Juga: Erick Thohir akan bikin holding dapen BUMN, begini kata Asosiasi Dapen Indonesia
Asal tahu saja, data AAJI membukukan hingga kuartal pertama 2020, pendapatan premi asuransi jiwa tercatat Rp 44,11 triliun. Nilai itu turun 4,9% yoy dibandingkan kuartal pertama 2019 senilai Rp 46,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News