Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit pada Agustus 2019 cuma sebesar 8,6%, yang merupakan pertumbuhan paling rendah sepanjang 2019. Meski demikian sejumlah Bank Umum Kegiata Usaha (BUKU) 4 masih mencatat pertumbuhan yang mumpuni.
Corporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) Raymond Yonarto misalnya pertumbuhan kredit. perseroan masih dapat meraih angka double digit. Per Agustus 2019, bank swasta terbesar di tanah air berhasil menyalurkan kredit Rp 563,12 triliun, tumbuh 12% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Bank kecil akui ada perlambatan pertumbuhan kredit, ini penyebabnya
Hingga akhir tahun perseroan pun masih optimistis bisa meraih target pertumbuhan kredit 8%-9%. “Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pertumbuhan kredit bisnis pada berbagai segmen. Sedangkan target pertumbuhan kredit masih akan kita review melihat kondisi bisnis ke depan,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (30/9).
Adapula PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) yang hingga Agustus 2019 telah menyalurkan kredit senilai Rp 525,7 triliun dengan pertumbuhan 19,7% (yoy).
Wakil Direktur BNI Herry Sidharta bilang pertumbuhan tersebut ditopang oleh segmen korporasi dan menengah yang tumbuh 21,4% (yoy), dan segmen individu yang mencatat pertumbuhan 9,2% (yoy).
“Kami memproyeksikan kredit BNI di kuartal 3 masih akan tumbuh double digit, lebih tinggi dari Industri dan peers group. Pertumbuhan akan ditopang oleh sektor manufaktur dan proyek infrastruktur yang sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah. Sementara untuk kredit perorangan, yaitu kredit payroll dan produk griya milennial,” papar Herry kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Bank Artos targetkan naik kelas jadi bank BUKU II usai rights issue tahun ini
Sedangkan di kelas BUKU 3 ada PT Bank Mega Tbk (MEGA) yang justru mencatat pertumbuhan kredit hingga 17% (yoy) dari Rp 39,62 triliun pada Agustus 2018 menjadi Rp 45,92 triliun pada Agustus 2019.
“Pertumbuhan kredit kami utamanya didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 32% (yoy) dan segmen joint finance dengan pertumbuhan 21% (yoy),” kata Presiden Direktur Bank Mega Kostaman Thayib kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News