kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski laba merosot tajam, Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap niat tebar dividen


Selasa, 03 Maret 2020 / 16:30 WIB
Meski laba merosot tajam, Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap niat tebar dividen
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan fasilitas digital solution yang berada di kantor Bank BTN Cabang Jakarta Kuningan, Rabu (26/2/2020).


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tahun 2019 mencatat kinerja yang tak cemerlang. Laba bersih perseroan tercatat merosot hingga 92,54% (yoy), dari Rp 2,80 triliun pada 2018 menjadi Rp 209,26 miliar akhir tahun lalu.

Meski laba tercatat tak keren, Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, perseroan tetap merencanakan untuk melakukan pembagian dividen. “Kalau rencana tetap ada, mungkin sekitar 10%-20%. Namun nanti kita lihat saja nanti keputusan RUPST,” katanya kepada KONTAN, Selasa (3/3). 

Baca Juga: Cari-cari bunga deposito di atas 6%? Lihat daftar bunga deposito bank terbaru ini

RUPST perseroan dijadwalkan bakal digelar 12 Maret 2020 mendatang. Adapun selama dua tahun terakhir, BTN memang rutin sisihkan 20% dari labanya sebagai dividen kepada pemagang saham.

Pada tahun buku 2017, dari laba Rp 3,02 triliun, BTN kucurkan dividen Rp 604 miliar, sementara tahun buku 2018, dari laba Rp 2,80 triliun dikucurkan laba Rp 561 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury menambahkan, tahun ini perseroan masih optimistis bisa meraih laba hingga Rp 3 triliun.

Baca Juga: Ini saran analis saat kapitalisasi saham BUMN tergerus

“Secara historis, pada 2017 laba kami Rp 3,02 triliun, sementara 2018 senilai Rp 2,80 triliun. Jadi tahun ini kami masih optimistis dengan bisa raih laba Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun,” katanya.

Ia menambahkan, target laba tersebut juga bakal ditopang oleh besarnya pencadangan yang telah dibentuk perseroan seiring implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pahala bilang BTN yang biasanya membentuk pencadangan di kisaran 50%-60%, Januari lalu telah membentuk pencadangan hingga 110%.

Baca Juga: Beberapa bank pasang bunga deposito di atas 6%, siapa saja?

“Dengan pencadangan yang cukup besar, kami yakin ekspansi juga aman,” sambungnya.

Tahun ini, bank dengan bisnis utama di segmen kredit perumahan ini punya target pertumbuhan kredit 8%-10% dengan rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) di kisaran 3,0%-3,5%. Adapun dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 13%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×