Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
“Secara historis, pada 2017 laba kami Rp 3,02 triliun, sementara 2018 senilai Rp 2,80 triliun. Jadi tahun ini kami masih optimistis dengan bisa raih laba Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun,” katanya.
Ia menambahkan, target laba tersebut juga bakal ditopang oleh besarnya pencadangan yang telah dibentuk perseroan seiring implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pahala bilang BTN yang biasanya membentuk pencadangan di kisaran 50%-60%, Januari lalu telah membentuk pencadangan hingga 110%.
Baca Juga: Beberapa bank pasang bunga deposito di atas 6%, siapa saja?
“Dengan pencadangan yang cukup besar, kami yakin ekspansi juga aman,” sambungnya.
Tahun ini, bank dengan bisnis utama di segmen kredit perumahan ini punya target pertumbuhan kredit 8%-10% dengan rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) di kisaran 3,0%-3,5%. Adapun dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 13%-15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News