Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
Kemenkeu juga menilai perlunya kajian mendalam terkait penunjukan Jasa Raharja sebagai induk holding. Karena selama ini, Jasa Raharja fokus menggarap asuransi wajib sedangkan holding asuransi ini akan membahas berbagai produk nantinya. Walaupun begitu, sampai saat ini calon induk holding masih diarahkan ke Jasa Raharja.
“Proses pembentukan holding juga cukup baik, diskusi lancar. Artinya ada progresif, tidak ada yang ngotot-ngototan,” tambah Isa.
Kehadiran holding tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan kepercayaan besar terhadap investor asing yang berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: Jamkrindo siap bergabung di holding asuransi BUMN
Dalam rencana awal, ada beberapa nama perusahaan yang dipastikan masuk dalam holding asuransi, seperti Asuransi Jiwasraya, Jasa Raharja, Askrindo, Jamkrindo, Jasindo, Reasuransi Nasional Indonesia, Reasuransi Indonesia Utama dan asuransi Asei. Adapun Jasa Raharja ditunjuk sebagai induk usaha membawahi perusahaan asuransi BUMN yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News