Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Aestika Oryza Gunarto menyatakan posisi CAR BRI di akhir Maret 2021 tercatat sebesar 19,74% atau meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 18,56 persen.
“Angka ini kami rasa sudah ideal, dimana dengan CAR ini BRI memiliki kekuatan yang cukup untuk dapat melakukan ekspansi bisnis sekaligus menyerap potensi risiko yang muncul di masa mendatang,” ujarnya kepada KONTAN.
Bank Tabungan Negara (BTN) tengah menyiapkan strategi mempertebal modal. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyatakan salah satu upayanya dengan melakukan rights issue pada awal 2022.
Baca Juga: Hadapi pandemi, Bank Sumut turunkan target bisnis
“Lantaran kami sangat membutuhkan penambahan modal untuk mengoptimalkan kapasitas penyaluran kredit. CAR (capital adequacy ratio) BTN tercatat 17,6% masih lebih rendah dari Industri yang capai 24% per Maret 202,” ujar Haru belum lama ini.
Haru bilang permodalan BTN pun masih ditopang oleh modal tier-2. Bahkan tier-1 lebih rendah lagi 12%. Ia menyatakan penambahan modal itu akan meningkatkan kapasitas penyaluran kredit BTN.
Haru menyatakan posisi CAR tersebut lantaran pada tahun-tahun sebelumnya, BTN telah melakukan ekspansi yang cukup masif. Kendati demikian, CAR persero masih berada di atas ketentuan regulator.
Selanjutnya: Salim Group dan Sampoerna berkomitmen tambah modal bank miliknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News