Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku sejak Juli nampaknya tak berpengaruh pada rasio kredit macet atau NPF multifinance yang sebelumnya diperkirakan bisa membengkak. Pasalnya, tren penurunan justru terjadi sejak NPF berada di posisi tertingginya tahun ini di level 4,05% pada Mei lalu.
Jika melihat data OJK terbaru di Juli 2021, NPF multifinance berada di level 3,95%, membaik dari bulan Juni yang ada di 3,96%. Jika dibandingkan secara tahunan, NPF multifinance di periode sama tahun lalu sebesar 5,60%.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno menyebutkan, meski ada pandemi, perusahaan multifinance bisa menjaga NPF dibantu dengan adanya kehadiran Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
“Dengan adanya SLIK ini, debitur yang tidak bayar, yang lari kiri lari kanan, macet, pasti tidak akan bisa lagi ngakal-ngakalin kita,” ujar Suwandi kepada KONTAN, Rabu (1/9).
Selain itu, adanya program restrukturisasi yang ditujukan untuk nasabah terdampak covid-19 juga masih membantu multifinance untuk menjaga kualitas kreditnya. Walaupun NPF multifinance membaik, ia mengakui bahwa volume pembiayaannya masih turun.
Baca Juga: Sampai pertengahan tahun 2021, aset industri multifinance masih turun
“Tapi biasanya waktu volume pembiayaannya naik kan NPF-nya juga naik, tapi ini kan masih agak baik,” imbuh Suwandi.
Salah satu perusahaan multifinance yang mengaku juga menggunakan SLIK untuk menjaga kualitas kreditnya yaitu BCA Finance. Anak usaha dari BCA ini mencatat NPF Agustus sebesar 2,5% membaik dari semester I-2021 yang sebesar 4,24%.
“Sekarang sudah ada SLIK, jadi kami benar-benar memanfaatkan informasi SLIK untuk mendeteksi calon konsumen yang mempunyai karakter jelek,” ujar Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim kepada KONTAN, Rabu (1/9).
Meskipun mitigasi risiko sudah dilakukan, Roni tak menampik bahwa ada kekhawatiran NPF perusahaan bisa kembali naik. Terlebih, jika kondisi covid-19 kembali memburuk lagi.
Sedikit berbeda, Mandiri Tunas Finance (MTF) justru tetap optimis bahwa NPF perusahaannya akan terus membaik hingga akhir tahun mengingat sudah ada pertumbuhan ekonomi yang terlihat.
Adapun, Direktur MTF William Francis menyebutkan, NPF perusahaan sudah membaik dari tahun lalu yang sampai Agustus ini berada di level 1,5%. Meski demikian, posisi tersebut masih di atas posisi NPF MTF di awal tahun yang ada di level 1%.
“Nanti di Desember 2021 kami optimistis akan kembali ke 1%,” ungkap William.
Sementara itu, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo memprediksi bahwa NPF Clipan Finance di Agustus sedikit naik dari bulan sebelumnya. Asal tahu saja, NPF Clipan Finance di Juli 2021 sebesar 1,32%.
Harjanto mengungkapkan, pihaknya selama ini juga sudah menjaga kualitas kreditnya dengan selalu melakukan verifikasi secara ketat terhadap pembiayaan baru. Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan beberapa alternatif solusi termasuk perpanjangan restrukturisasi untuk nasabah yang masih berdampak pandemi.
Selanjutnya: Pembiayaan Turun, Multifinance Bisa Menjaga NPF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News