Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih bergejolak akibat sentimen eksternal. Mengutip Bloomberg, Rabu (4/7) pukul 13.27 WIB, rupiah di pasar spot tercatat berada di posisi Rp 14.354 per dollar AS.
Kendati dollar makin menguat, sepertinya tidak mempengaruhi perdagangan di tempat penukaran mata uang asing atau money changer secara signifikan. Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, Rabu (4/7) siang, pada beberapa money changer di kawasan Sarinah, Jakarta, relatif normal.
Salah satu money changer di kawasan Sarinah, PT Sari Valuta Asing mencatat transaksi pasca penguatan dollar AS sejak akhir Mei lalu hingga saat ini masih berjalan normal. "Kalau untuk transaksi normal sebelum dan sesudah kenaikan, karena kenaikannya tidak terlalu signifikan. Setiap harinya lebih dari 100 transaksi jual beli dollar AS di sini," ujar teller PT Sari Valuta Asing Randi Tamara kepada Kontan.co.id.
Per hari ini, kurs rupiah terhadap dollar yang mereka tawarkan untuk jual Rp 14.395 dan beli Rp 14.140. Menurut Randi, transaksi jual rupiah dibandingkan beli rupiah masih seimbang. Sedangkan valuta asing yang paling banyak dijual maupun dijual masih dollar AS.
Berbeda dengan PT Natrabu Valas Permata. Menurut salah satu teller-nya, Diah, valuta asing yang paling dicari adalah riyal Arab Saudi, sedangkan valuta asing yang paling banyak dijual adalah riyal Arab Saudi dan dollar AS. Lantaran Juli 2018 mendatang sudah ada kontingen haji yang akan diberangkatkan.
"Sejak rupiah melemah ke Rp 14.000 transaksi jual beli dolar AS makin sepi, hingga 50%. Hari ini rupiah dijual terhadap dollar AS Rp 14.385 dan beli Rp 13.340. Saat ini lebih banyak jual dolar AS namun juga ada yang masih menahan sebab hari ini sempat turun," ujar Diah kepada Kontan.co.id.
Keadaan normal pun juga terlihat di money changer PT Anugrah Mega Perkasa Valas. Tidak ada antrian mengular pada money changer tersebut. Menurut salah satu teller, Mima kurs jual rupiah terhadap dollar sebesar Rp 14.400 dan beli Rp 14.310 per hari ini.
"Transaksi jual beli masih normal, tapi kebanyakan masyarakat lebih banyak menjual dollar AS karena rupiah yang turun. Saat ini penjualan dollar AS dan Singapura paling diminati dan pembelian dollar AS juga masih tinggi," jelas Mima kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News