Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih optimis bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) masih terbuka hingga akhir 2022. Data Bank Indonesia (BI) mencatatkan pertumbuhan KPR 7,4% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 614,7 triliun per Agustus 2022.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melihat prospek pertumbuhan KPR masih ada seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengakui kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga bahan bangunan.
"Juga berujung pada penurunan daya beli masyarakat dan penundaan pembelian properti. Namun, KPR Mandiri mencatat pertumbuhan volume sebesar 8% YoY pada Agustus 2022," ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Jumat (30/9).
Ia menyatakan dengan kenaikan suku bunga acuan BI berturut-turut di Agustus dan September 2022 ini dipastikan akan memberikan efek risiko kenaikan suku bunga KPR. Adapun suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR Bank Mandiri di level 7,25% saat ini. Namun demikian, Bank Mandiri akan tetap memberikan penawaran yang kompetitif agar dapat tetap tumbuh secara prudent.
Baca Juga: Pastikan Jaringan Telekomunikasi Aman Dukung Layanan Digital, Ini Upaya Perbankan
"Pada September 2022 ini, Bank Mandiri memberikan pilihan suku bunga 3,88% fix 3 tahun atau 4,88% fix 5 tahun," paparnya.
Selain itu, dalam rangka memberikan kepastian bagi debitur di tengah risiko kenaikan suku bunga pasar, saat ini Bank Mandiri masih terdapat penawaran spesial suku bunga berjenjang fixed 10 tahun.
"Mulai dari 3.98% fixed tahun pertama hingga tahun ketiga, lalu 7,68% fixed tahun keempat hingga tahun ke-enam, lalu 9.68% fixed tahun ke tujuh hingga tahun ke sepuluh," tutur Rudi.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) berhasil menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 16,8% YoY per Agustus 2022. Direktur Utama BJB Yuddy Renaldy melihat permintaan KPR masih cukup besar hingga akhir tahun, terutama untuk segmen rumah bersubsidi.
“Kami optimis untuk segmen KPR pertumbuhannya dapat tercapai sesuai rencana bisnis kami sampai dengan akhir tahun 2022 ini. Sampai dengan akhir tahun ini kami memproyeksikan pertumbuhan kredit konsumsi dapat berada pada kisaran 6% YoY,” paparnya kepada Kontan.co.id.
Hingga saat ini, Bank BJB belum mengerek suku bunga KPR saat bunga acuan Bank Indonesia sudah naik 75 basis poin dalam dua bulan terakhir. Yuddy menyatakan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR BJB per Juni di level 10,39% turun jadi 7,96% per Agustus 2022.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memastikan belum ada rencana untuk menaikkan suku bunga yang sudah ada terhadap produk kredit pemilikan rumah (KPR). Meskipun bunga acuan BI sudah naik 75 basis poin dalam 2 bulan terakhir.
Baca Juga: Tak Hanya Rights Issue, Bank Victoria (BVIC) Juga Terbitkan Waran 4,5 Miliar Lembar
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan suku bunga akan tetap berjalan sesuai dengan perjanjian di awal. Adapun suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR BRI saat ini ada di level 7,25%.
“Per Agustus 2022, penyaluran KPR BRI tumbuh double digit mencapai sebesar 10,45% yoy. BRI melihat prospek KPR masih sangat baik,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id.
BRI menilai banyaknya pengembang baru yang khusus membangun townhouse di Jabodetabek. Belum lagi ada insentif dari pemerintah seperti loan to value (LTV) hingga 100% dan pajak ditanggung pemerintah sebesar 5%.
Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyatakan dalam tiga bulan terakhir rata-rata penyaluran KPR mencapai Rp 900 miliar. Ia berharap pada September 2022 ini, penyaluran KPR CIMB Niaga bisa tembus Rp 1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News