kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mirae Asset Sekuritas klaim kuasai 7,98% pangsa pasar transaksi saham di Indonesia


Senin, 28 September 2020 / 12:10 WIB
Mirae Asset Sekuritas klaim kuasai 7,98% pangsa pasar transaksi saham di Indonesia
ILUSTRASI. ilustrasi aktivitas trader. Mirae Asset Sekuritas klaim kuasai 7,98% pangsa pasar transaksi saham di Indonesia. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Mirae Asset Sekuritas masih tumbuh di tengah tekanan pandemi terhadap pasar saham. Hingga Jumat (25/9), Mirae mencatat nilai transaksi senilai Rp 227,13 triliun ditopang oleh investor ritel dalam negeri.

President Director Mirae Asset Sekuritas Indonesi Tae Yong Shim mengatakan minat investor ritel berinvestasi di pasar saham semakin meningkat. Ia melihat dulu investor ritel berinvestasi Di pasar saham karena ikut-ikutan teman saja. Kini Ia melihat investor ritel sudah semakin pintar dalam berinvestasi saham.

Mirae melihat investor lokal telah menggunakan analisa teknikal, fundamental, dan bahkan ada juga yang lebih berpikir jauh ke depan. Seiring berjalannya waktu, jumlah investor dan nilai transaksi saham di segmen ritel pun semakin meningkat. Puncaknya, investor ritel menjadi semakin dominan di industri pasar saham Indonesia ketika terjadinya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini alasan investasi di saham IPO berisiko tinggi

“Saat ini market share kami dari sisi total nilai transaksi investor (transaction value) terhadap total nilai transaksi seluruh investor di Indonesia adalah 7,98%. Kami yakin nilai transaksi akan terus meningkat seiring kenaikan jumlah investor kami yang dalam waktu dekat akan menembus angka 200.000,” ujar Tae Yong Shim dalam keterangan tertulis pada Senin (28/9).

Lanjutnya, frekuensi transaksi dan volume Mirae Asset Sekuritas tercatat sudah 4,07 miliar lot saham yang ditransaksikan melalui 33,55 juta transaksi. Sehingga, transaksi saham Mirae Asset Sekuritas berada di urutan pertama baik dari sisi nilai transaksi, volume, dan frekuensi dari total 105 sekuritas anggota bursa (AB).

Data Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan total transaksi Bursa Efek Indonesia sejak awal tahun hingga Jumat pekan lalu (25/9) mencapai Rp 2.846 triliun dengan volume dan frekuensi transaksi saham sudah melewati 33 miliar lot saham dan 209 juta kali transaksi.

Pada 2019, nilai transaksi Mirae naik 14,3% menjadi Rp 206,13 triliun, di mana pangsa pasarnya meningkat menjadi 4,62%. Sejak awal tahun hingga Jumat pekan lalu (25/9), nilai transaksi perusahaan sudah mencapai Rp 227,13 triliun, naik sekitar 10,11% dari capaian 2019.

Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan penguatan, cermati saham-saham berikut

Tae Yong Shim menilai faktor pertama yang menentukan pencapaian perusahaan saat ini adalah inovasi yang terus dilakukan oleh Mirae Asset Sekuritas sehingga terus dipercaya oleh investor ritel di Indonesia. Untuk itu atas nama Mirae Asset Sekuritas, Tae Yong Shim berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh investor ritel di Indonesia.

Dia juga mengatakan bahwa sekuritas yang dia pimpin berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan perusahaan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada seluruh investor.

Beberapa inovasi Mirae Asset Sekuritas yang sudah berjalan tahun ini di antaranya adalah kompetisi trading yang diberi nama HOTS Championship dan telah diikuti oleh puluhan ribu investor.

Pesan penting dari kompetisi ini adalah para peserta terbaik bersedia portofolio dan transaksi hariannya dapat diakses oleh seluruh investor sehingga dapat memberikan insight kepada seluruh investor untuk mengikuti strategi trading dari peserta terbaik tersebut.

Selain itu ada juga event edukatif dan kreatif yang diberi nama Up or Down Survival, di mana peserta diminta untuk menganalisa dan menentukan suatu saham pada hari tersebut harganya akan naik atau turun berdasarkan pendekatan teknikal dan fundamentalnya.

Baca Juga: Kompak melemah dalam sepekan, bagaimana prospek saham Bank BUKU IV ke depan?

Faktor kedua yang memberikan dampak kepada perusahaan hingga dapat meningkatkan nilai transaksi investornya adalah semakin dewasanya investor ritel Indonesia dalam berinvestasi di pasar modal.

“Ini adalah buah dari edukasi secara terus-menerus yang dilakukan oleh perusahaan sejak bertahun-tahun yang lalu. Pandemi covid-19 tidak menghalangi kami untuk terus melakukan edukasi, bahkan justru saat ini kami dapat mengedukasi masyarakat lebih banyak secara online, termasuk menggunakan media sosial yang kami miliki,” tambah Tae Yong Shim.

Ia menyatakan faktor ketiga lantaran Covid-19 membuat masyarakat ingin lebih produktif ketiga menjalani bekerja dari rumah. Investasi di pasar saham adalah salah satu opsi yang bisa dilakukan.

Selanjutnya: Banyak dilepas asing, simak rekomendasi analis untuk saham perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×